Monday, October 11, 2004

Pendapat Tentang Nta De Coco

Sebetulnya kita dapat memanfaatkan internet untuk mencari tahu segala
informasi, memang harus dipilah dan dipilih info yg baik atau hanya
'sampah'. Sbetulnya artikel ttg 'fakta-fakta' yg sudah di posting sudah
beredar di milis bbrp tahun yg lalu dan karena saya suka nata de coco maka
saya berusaha cari kebenarannya, soalnya di website jaga-jaga.net.id dimana
artikel itu diposting (mungkin sekarang sudah tidak ada lagi krn saking
lamanya artikel ini diposting) penulisnya dengan enteng menambahkan bahwa
dia "tidak bertanggung jawab dengan apa yg dituliskannya". Sungguh ironis,
menyebar berita yg membuat orang cemas tapi sang pembawa berita lepas
tangan.

Salah satu rekan milis kebetulan orang yg berkecimpung di dalamnya, jadi
saya pikir saya bisa posting keterangannya. Kemudian saya juga minta tolong,
karena artikel dari jaga-jaga.net.id itu tersebar sedemikian lama, mungkin
Ayahbunda sekalian dapat memforward keterangan ttg nata de coco ini kepada
rekan Ayahbunda yg telah mengirim (mem-forward) artikel yg meresahkan
tersebut, sehingga kita semua bisa mendapat informasi yg benar dan dapat
dipertanggungjawabkan. Jadi selain artikel yg meresahkan itu beredar,
artikel yg menenangkan ini beredar juga :-)

Maaf yg sebesar-besarnya bagi Ayahbunda yg tidak berkenan dengan e-mail
saya. Sekalian mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa, maaf lahir
bathin.


rina rinso


Subject: Bagi yg ragu-ragu makan nata de coco atau sari kelapa setelah baca
artikel yg sempat beredar di milis tercinta ini (yg ternyata dari
website jaga-jaga.net.id dimana sang penulis secara eksplisit menulis
bahwa dia tidak bertanggung jawab dengan apa yg dia tulis) semoga info
berikut (yg dapat saya pertanggungjawabkan kebenarannya) dapat memberi
informasi yg sebenarnya.

Tapi untuk yg sudah mengetahuinya, maaf kalau e-mail ini hanya memenuhi
mailbox anda.

Rina Sofiany - bundanya Nadya
http://rina.rustamaji.com


TENTANG NATA DE COCO


>Assalamu'alaikum pak Usman,
>Pak boleh saya tanya sebetulnya bagaimana dan apa peran pupuk ZA dalam
>pembuatan nata decoco sehingga tidak berbahaya. Kebetulan saya ikut
>milis tentang balita dan e-mail ttg nata decoco dan pupuk ZA beredar.
>Membaca e-mail dari pak Usman saya jadi ingin tahu lebih banyak, atau
>mungkin bapak bisa memberi link kemana saya mesti browsing untuk
>mengetahui tata cara pembuatan nata de coco. Terima kasih sebelumnya.
>
>Wassalam
>Rina Sofiany


Wa'alaikum salam,

Mbak Rina, ZA adalah sumber nutrisi bagi bakteri yang melakukan
fermentasi air kelapa shg menjadi nata decoco. Fungsi utamanya sebagai
penyedia
nitrogen, dng adanya suplai nitrogen tambahan, bakteri akan berkembang
biak secara cepat, dan proses perubahan air kelapa menjadi nata decoco juga
menjadi lebih cepat. Sebenarnya di dalam air kelapa itu sudah ada
nitrogennya, tetapi dalam bentuk organik, shg tidak dapat langsung
dimanfaatkan oleh bakteri [bakteri hanya dapat menggunakan nitrogen
dalam bentuk inorganik: - nitrate [NO3-] atau ammonium [NH4+].

Oleh orang awam, ZA sering disebut/disangka Urea, meski sama-sama
berfungsi sbg penyedia nitrogen; tapi ZA bukan Urea. Di Urea hanya ada N
[46%]; di
ZA ada N [21% dlm bentuk ammonium] dan S atau belereng [24% dalam bentuk
sulphate]. Ketika ZA ditambahkan ke media pembuatan nata decoco, ZA akan
dimakan oleh bakteri, digunakan untuk berkembangbiak. Bakteri memerlukan
banyak protein untuk pembelahan sel [berkembang biak]; dan unsur N dan S
merupakan tulang punggung pembentuk protein [selain unsur C yang
diperoleh dari gula].

Kalau ZA ditaburkan ke nata decoco yang sudah jadi, memang sangat
berbahaya bagi tubuh kita; krn nitrate itu kalau masuk ke tubuh manusia
[lewat
makanan/minuman], setelah berubah menjadi nitrite, akan bersaing
terikat hemoglobin shg fungsi hemoglobin sbg pembawa oksigen terganggu.
Akibatnya, pada bayi akan terlihat warna pucat/kuning, yang jika tak segera
tertolong, bisa menyebabkan kematian. Dulu sering terdengar bayi kuning, yg
tak
lama setelah lahir meninggal. Gejala bayi kuning itu terlihat spt orang
menderita animea, tapi kalau diukur kadar hb-nya masih tinggi. Hb-nya di
sana,
tapi fungsinya yang terganggu [tak lagi bawa oksigen, tp bawa nitrite].

Bisa jadi bayi itu mendapat air susu dari ibu yang di dalam darahnya
banyak mengandung nitrate. Atau diberi makanan yang memiliki kandungan
nitrate
diambang bahaya. Untuk ini saya punya saran, agar para ibu hati-hati
ketika memberi makan. Kalau bisa tolong hindari memberikan bayam kepada bayi
[Terutama bagi yang tinggal di kota besar -spt Jakarta, Bandung,
Surabaya, Medan]. Mengapa begitu? Saya punya dua penjelasan.

Pertama, diantara sayuran hijau, bayam adalah tanaman yang mampu
menyimpan nitrate dalam jumlah besar di dalam vacoula daunnnya. Bahasa
sederhananya, di daun bayam itu tersimpan nitrate dalam jumlah tinggi.

Kedua, di kota besar, terutama Jakarta, saya lihat banyak orang nanam
sayur dengan menggunakan air limbah sungai/got untuk menyiram sayuran itu.
Di
dalam air limbah itu kandungan nitratenya sangat tinggi. Jadinya,
kandungan nitrate bayam yang diproduksi dengan cara itu, akan mengandung
nitrate
dalam jumlah yang berlipat ganda. Saran saya, kalau harus masak bayam untuk
si

Bayi, belilah bayam organik. Kadar nitratenya relatif lebih rendah. Tapi
akan sangat bijaksana, kalau untuk sementara bayam itu diganti dengan
sayuran hijau lainnya. Demi keamanan si Bayi. Dari sisi medis saya tidak
tahu mengapa nitrate tidak menyebabkan kematian pd orang dewasa tapi bisa
sebabkan kematian pada bayi. Hehehe, saya hanya faham fisiologi tanaman
[termasuk bakteri], bukan fisiologi manusia.

Di website pembuatan nata decoco tidak ada keterangan apa fungsi ZA ini.

Mungkin dianggap terlalu kompleks bagi orang awam, dan dianggap tidak
perlu, jadi hanya dicantumkan berapa ZA yang dibutuhkan. Tapi mbak Rina
tidak
usah kawatir, ZA yang ditambahkan ke media nata decoco tidak akan menjadi
masalah [kecuali kalau diberikan secara berlebihan, shg tidak semuanya
dikonsumsi oleh si Bakteri; it's a different matter].

Mbak Rina, insya Allah saya bisa pertanggungjawabkan apa yg saya tulis
berdasarkan apa yang saya ketahui tentang fisiologi bakteri dan perilaku

hemoglobin. Kebetulan saya mengenal keduanya. Saya jadi tukang biak
bakteri pengikat nitrogen [skripsi, thesis] dan pernah mengekstrak, isolasi,
plus lakukan karakterisasi hemoglobin dari tanaman [thesis].
Analogi pemberian ZA pada bakteri fermentor nata decoco itu spt mbak
Rina mupuk tanaman kangkung dengan ZA/Urea, lalu memakan kangkung itu. Aman
kan?
Eh, tapi ingat lho, kalau yang dipupuk itu bayam [dan jenis tanaman
amaranthus lainnya], nitrate akan disimpan di dalam daun dalam
konsentrasi
yang tinggi. Bahaya buat bayi.

Note:

[o]
Jawaban saya lewlatkan jalur umum [is-lam@isnet.org], krn informasi ini
juga penting untuk diketahui oleh saudara-saudara yang lain. Kpd rekan-rekan
yang ingin sebarkan tulisan ini, silahkan saja, tak usah minta ijin.
Informasi berguna itu semakin banyak diketahui orang, akan semakin baik.

[1]
ZA bukan Zink Ammonia seperti yang ditulis oleh sdri Mira Damayanthie
tapi Ammonium Sulphate [http://www.petrokimia-gresik.com/za.asp].

[2]
Website yang bisa dikunjungi. http://www.kadinss.or.id/teknologinata.htm
BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HASIL PERTANIAN JL. IR.
H. JUANDA NO. 11, BOGOR 16122 Telpon 324068, 323339

0 Comments:

Post a Comment

<< Home