Thursday, October 14, 2004

Tiga Tahun Menanti (cerita)

Tiga Tahun Menanti
>
>Di sebuah kota kecil yg tenang & indah, ada sepasang pria & wanita yg
>Saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang matahari terbit di
>puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja. Setiap
>org yg bertemu dgn mereka tdk bisa tdk akan menghantar dgn pandangan
>kagum & doa bahagia.
>Mereka saling mengasihi satu sama lain. Namun pd suatu hari, malang sang
>lelaki mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan.
>Ia berbaring di atas ranjang pasien brp malam tdk sadarkan diri di rumah
>sakit. Siang hari sang wanita menjaga di depan ranjang & dgn tiada henti
>memanggil2 kekasih yg tdk sadar sedikitpun.
>Malamnya ia tak lupa berdoa kepada Tuhan agar kekasihnya selamat. Air
>matanya sendiri hampir kering krn menangis sepanjang hari.
>
>Seminggu telah berlalu, sang lelaki tetap pingsan tertidur spt dulu,
>sedangkan si wanita telah berubah mjd pucat pasi & lesu tdk
>terkira,namun ia tetap dgn susah payah bertahan & akhirnya pd suatu hari
>Tuhan terharu
>oleh keadaan wanita yg setia & teguh itu, lalu IA memutuskan
>memberikan kpd wanita itu sebuah pengecualian kpd dirinya.
>
>Tuhan bertanya kpdnya:"Apakah kamu benar2 bersedia menggunakan nyawamu
>sendiri utk menukarnya?". Si wanita tanpa ragu sedikitpun menjawab:"Ya".
>Tuhan berkata:"Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh
>kembali, namun kamu hrs berjanji menjelma mjd kupu2 selama 3 thn.
>Pertukaran spt ini apakah kamu juga bersedia?". Si wanita terharu setelah
>mendengarnya &
>dgn jawaban yg pasti menjawab:"saya bersedia!". Hari telah terang. Si
>wanita telah mjd seekor kupu2 yg indah. Ia mohon diri pd Tuhan lalu
>Segera kembali ke rumah sakit. Hasilnya, lelaki itu benar2 telah siuman
>bahkan ia
>sedang berbicara dgn seorg dokter. Namun sayang, ia tdk dpt
>mendengarnya sebab iatak bisa masuk ke ruang itu. Dgn di sekati oleh
>kaca, ia hanya bisa memandang dr jauh kekasihnya sendiri.
>
>Bbrp hari kemudian, sang lelaki telah sembuh. Namun ia sama sekali tdk
>bahagia. Ia mencari keberadaan sang wanita pd setiap org yg lewat, Namun
>tdk ada yg tahu sebenarnya sang wanita telah pergi kemana. Sang lelaki
>sepanjang hari tdk makan & istirahat terus mencari. Ia begitu rindu
>kpdnya, begitu inginnya bertemu dgn sang kekasih, namun sang wanita yg
>telah berubah mjd kupu2 bukankah setiap saat selalu berputar di
>sampingnya? hanya saja
>Ia tdk bisa berteriak, tdk bisa memeluk. Ia hanya bisa memandangnya secara
>diam2.
>Musim panas telah berakhir, angin musim gugur yg sejuk meniup jatuh daun
>pepohonan. Kupu2 mau tdk mau hrs meninggalkan tempat tsb lalu Terakhir
>kali ia terbang & hinggap di atas bahu sang lelaki. Ia bermaksud
>menggunakan sayapnya yg kecil halus membelai wajahnya, menggunakan
>mulutnya yg kecil lembut mencium keningnya. Namun tubuhnya yg kecil &
>lemah benar2 tdk boleh di ketahui olehnya, sebuah gelombang suara
>tangisan yg sedih hanya dpt di dengar oleh kupu2 itu sendiri & mau tdk
>mau dgn berat hati ia meninggalkan kekasihnya, terbang ke arah yg jauh dgn
>membawa harapan.
>
>Dlm sekejap telah tiba musim semi yg kedua, sang kupu2 dgn tdk
>sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yg lama di
>tinggalkannya. Namun di samping bayangan yg tak asing lagi ternyata telah
>berdiri seorang
>wanita cantik. Dlm sekilas itu sang kupu2 nyaris jatuh dr angkasa. Ia
>benar2 tdk percaya dgn pemandangan di depan matanya sendiri.
>Lebih tdk percaya lagi dgn omongan yg di bicarakan banyak org.
>Orang2 selalu menceritakan betapa parah sakit sang lelaki.
>Melukiskan betapa baik & manisnya dokter wanita itu.
>Bahkan melukiskan betapa sudah sewajarnya percintaan mereka & tentu saja
>juga melukiskan bahwa sang lelaki sudah bahagia spt dulu kala dsb. Sang
>kupu2 sangat sedih. Bbrp hari berikutnya ia seringkali melihat kekasihnya
>sendiri membawa wanita itu ke gunung memandang matahari terbit,
>menghantar matahari senja di pesisir pantai. Segala yg pernah di
>milikinya dahulu dlm sekejap tokoh utamanya telah berganti seorg wanita
>lain sedangkan ia sendiri selain kadangkala bisa hinggap di atas bahunya,
>namun tdk dpt berbuat apa2.
>
>Musim panas tahun ini sgt panjang, sang kupu2 setiap hari terbang Rendah
>dgn tersiksa & ia sudah tdk memiliki keberanian lagi utk mendekati
>kekasihnya sendiri. Bisikan suara antara ia dgn wanita itu, ia & suara
>Tawa bahagianya sudah cukup membuat embusan napas dirinya berakhir,
>karenanya sebelum musim panas berakhir, sang kupu2 telah terbang berlalu.
>Bunga bersemi & layu.
>Bunga layu & bersemi lagi. Bagi seekor kupu2 waktu seolah2 hanya
>menandakan semua ini. Musim panas pd tahun ketiga, sang kupu2 sudah tdk
>sering
>lagi pergi mengunjungi kekasihnya sendiri. Sang lelaki bekas
>kekasihnya itu mendekap perlahan bahu si wanita, mencium lembut wajah
>wanitanya sendiri.
>Sama sekali tdk punya waktu memperhatikan seekor kupu2 yg hancur
>hatinya apalagi mengingat masa lalu.
>
>Tiga tahun perjanjian Tuhan dgn sang kupu2 sudah akan segera berakhir &
>pd saat hari yg terakhir, kekasih si kupu2 melaksanakan pernikahan dgn
>wanita itu. Sang kupu2 secara diam2 masuk ke dalam & hinggap
>perlahan di atas pundak Tuhan. Ia mendengarkan sang kekasih yg berada di
>bawah berikrar di hadapan Tuhan dgn mengatakan:"saya bersedia
>menikah dengannya!". Ia memandangi sang kekasih memakaikan cincin ke
>tangan wanita itu, kemudian memandangi mereka berciuman dgn mesranya lalu
>mengalirlah air mata sedih sang kupu2.
>Dengan pedih hatiTuhan menarik napas:"Apakah kamu menyesal?".
>Sang kupu2 mengeringkan air matanya:"Tidak". Tuhan lalu berkata di sertai
>seberkas kegembiraan:"Besok kamu sudah dpt kembali mjd dirimu sendiri".
>Sang kupu2 menggeleng-gelengkan kepalanya:"Biarkanlah aku mjd kupu2 seumur
>hidup".
>
>ADA BEBERAPA KEHILANGAN MERUPAKAN TAKDIR. ADA BEBERAPA PERTEMUAN DALAH
>YANG TIDAK AKAN BERAKHIR SELAMANYA. MENCINTAI SESEORANG TIDAK MESTI HARUS
>MEMILIKI, NAMUN MEMILIKI SESEORANG MAKA HARUS BAIK-BAIK MENCINTAINYA.


0 Comments:

Post a Comment

<< Home