Tuesday, August 09, 2005

cerita lepas - Pengalaman Yang Berguna Seumur Hidup


Pengalaman Yang Berguna Seumur Hidup

Ada seorang anak dari teman, sudah setengah tahun lulus Wisuda,
tidak pergi mencari kerja, pagi tidur sampai siang, malam pergi main
internet
sampai tengah malam. Belakangan ini meminta uang kepada orang tuanya,
mau
pergi ke Amerika menuntut ilmu lebih dalam lagi. Teman ini bertanya
kepada saya, mesti tidaknya dia membiarkan dia pergi. Saya menatap
rambut
yang
banyak putihnya teman saya dalam dalam & berkata: ?Jika kamu berniat
agar
anak kamu baik nantinya, biarkan dia pergi, tapi jangan kasih dia uang.?

Saya terpikir cerita keponakan saya. Dia adalah warga Amerika,
dari kecil selalu berpikir mau jadi pengembara, ingin berkelana melihat
lihat
dunia luar, jadi ingin pergi berkeliling dunia, nanti setelah kembali
mau
melanjutkan sekolah di Universitas. Biarpun ayahnya seorang dokter,
ekonomi keluarga memungkinkan, tetapi ayah ibunya tidak memberinya uang
dan
dia
juga tidak memintanya dari mereka.

Sesudah tamat SMA, maka dia segera pergi ke hutan Alaska untuk
memotong kayu untuk menabung. Karena di Alaska saat musim panas siang
hari sangat panjang, matahari baru terbenam kira kira tengah malam dan
sebentar kemudian jam 3 subuh sudah terbit lagi. Jika dalam sehari dia
bisa
bekerja 16 jam, memotong kayu selama 1 musim, mak dia bisa menabung
untuk
keliling dunia selam 3 musim. Maka setelah keliling dunia 2 tahun
akhirnya
kembali
ke sekolah untuk meneruskan pelajaran di Universitas. Dan karena hal ini
adalah dirinya sendiri yang memikirkan matang matang & secara mendalam,
maka jurusan pilihannya yang semestinya perlu 4 tahun untuk lulus,
diselesaikannya dalam waktu 3 tahun. Setelah itu mulai mencari
pekerjaan.
Karirnya cukup baik, bisa dibilang searah dengan arah angin, lancar naik
terus sampai ke posisi Kepala Insinyur/ Manajer Teknik.

Ada suatu saat dia bercerita kepada saya dan mengatakan hal di
bawah ini yang mempengaruhinya seumur hidup.
Ketika dia bekerja paruh waktu di Alaska, pernah sekali dia dan
temannya mendengar teriakan erangan serigala di atas gunung. Mereka
sangat cemas dan mulai mencari cari, akhirnya menemukan seekor serigala
betina
terjerat jebakan dan sedang merintih kesakitan. Terus dia memperhatikan
alat jebakan besi yang unik dan tahu bahwa itu adalah milik seorang Pak
Tua. Pak Tua ini adalah amatiran, menggunakan waktu luangnya untuk
menangkap binatang, kemudian menjual kulitnya untuk menambah kebutuhan
dapurnya. Tetapi setahu mereka, si Bapak Tua tadi beberapa hari lalu
karena serangan jantung telah diangkut pakai helicopter ke rumah sakit
Ancrukhy
untuk mendapatkan pertolongan dan dirawat sekarang. Dan serigala betina
ini bakal mati kelaparan karena tidak diurus. Timbul keinginan dia
melepaskan
serigala betina itu tetapi serigala itu sangat ganas & garang sehingga
dia tidak dapat mendekat. Dia juga mengamati ada tetesan susu dari
serigala
betina ini dan ini menandakan bahwa di sarangnya pasti ada anak anak
srigala.

Karenanya dia & temannya menghabiskan banyak sekali tenaga &
energi untuk mencari sarang srigala untuk kemudian menemukan 4 ekor anak
serigala dan membawa mereka ke tempat serigala betina tadi untuk
diberikan
susu.
Dengan demikian bisa menghindarkan mereka dari bahaya mati kelaparan.
Dia
mengeluarkan bekal makanan sendiri untuk diberikan ke serigala betina
sebagai makanan & mempertahankan hidupnya. Malam hari masih harus
berkemah di sana dekat serigala betina untuk menjaga serigala &
keluarganya
dari
serangan binatang lain karena ibu serigalanya terjerat tidak bisa
membela
keamanan
diri sendiri maupun anak anaknya.

Hal ini terus berlangsung sampai hari kelima, saat dia mau memberi
makan serigala betina, tiba tiba dia memperhatikan serigala tadi mulai
menggoyang goyangkan ekornya. Kemudian dia tahu kalau dia sudah mulai
mendapatkan kepercayaan dari serigala betina ini. Akhirnya setelah
berlalu 3 hari lagi, baru serigala betina mengizinkan dirinya didekati,
membuka
jeratan jebakan yang menjepitnya dan melepaskannya bebas kembali.
Setelah
bebas, serigala betina ini kemudian menjilat tangannya dan membiarkan
dia
memberikan obat luka di kakinya. Terakhir serigala betina ini membawa
anak-anaknya pergi, dengan sesekali memutarbalikkan kepalanya melihat ke
belakang ke arah dia.

Dia terduduk di atas batu dan berpikir, jika seorang manusia bisa
membuat seekor binatang buas seperti serigala menjilat tangannya dan
menjadi temannya, apakah bisa tidak mungkin seorang manusia membuat
manusia lain meletakkan senjatanya & berkawan? Dia bertekad di kemudian
hari
untuk berbuat baik & menunjukkan ketulusan hati kepada orang lain,
karena
dari
kasus ini dia mempelajari bahwa dia terlebih dahulu menunjukkan
ketulusan
hati, maka lawan pasti akan membalasnya dengan ketulusan juga. (Sambil
bergurau dia berkata, jika demikian saja tidak bisa, maka kalah sama
binatang.)

Karenanya setelah masuk bekerja, di perusahaan dia berbaik hati
kepada orang lain. Pertama tama selalu menganggap orang lain berniat
baik, kemudian sendiri bersikap tulus, sering kali suka menolong orang
lain,
tidak berhati sempit & mengingat kesalahan kesalahan kecil orang lain.
Oleh karena ini setiap tahun dia selalu naik jabatan, promosinya cepat
sekali.
Yang paling penting adalah dia setiap hari melewati kehidupannya dengan
sangat gembira, katanya orang yang membantu orang lain adalah lebih
gembira
dibandingkan dengan orang yang menerima bantuan. Biarpun dia tidak
pernah
tahu peribahasa tionghua bahwa [memberi lebih berkurnia kebajikan
daripada menerima], tetapi dia telah menjalankan kehidupan yang
demikian.

Dia berkata kepada saya bahwa dia selalu berterima kasih atas
pengalaman dia di Alaska dulu, karena ini membuat dia menerima rejeki
kebajikan yang tak habis habisnya seumur hidup ini. Dan ini benar
sekali,
hanya sesuatu hal yang kita mau, yang bisa kita hargai, strawberry yang
sudah mendapatkan embun baru akan manis, manusia yang sudah diasah
kesulitan baru menjadi dewasa dan matang.

Jika ada seseorang yang tamat Universitas dan tidak tahu mau
bekerja apa, maka harus membiarkan dia pergi keluar untuk diasah oleh
sang
kehidupan, tidak perlu memberikan dia uang, biarkan dia mencari makan
dengan tenaganya, berikan dia 1 kesempatan untuk membuktikan kekuatan
dirinya & mencicipi kehidupan, niscaya & percaya dia pasti bisa
mendapatkan sebuah pengalaman yang berguna seumur hidup.

Sekian

(Oleh Hung Lan-Head of Neurology Research Center ? National Central
University Taiwan)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home