Buletin Mingguan www.dunia-ibu.org, Edisi No: 136-10-02-2004
Buletin Mingguan www.dunia-ibu.org
Edisi No: 136-10-02-2004
~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~
catatan: mohon maaf kami tidak menerbitkan buletin pada minggu ke 4
bulan September dan minggu pertama bulan Oktober, harap maklum...
Daftar Isi:
Air mengandung besi/karat
Diapers Celana
Puting lecet & perih
persiapan imunisasi pertama anak
~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~
Air mengandung besi/karat
Tanya:
Ibu,
Kira-kira 10 bulan belakangan ini, baju sekolah anak-anakku jadi
menguning (padahal sebelumnya tidak). Segala eksperimen sudah aku
coba, ganti sabun, ganti pewangi, pakai pemutih,
direbus, dll. Semua tidak berhasil bikin jadi putih kembali.
Herannya, yang kuning hanya baju atasan anak-anakku.
Celana, rok sekolah dan baju kerjaku tidak.
Memang bahan atasan dan bawah seragam mereka berbeda...
Aku tinggal baru 2 tahun lebih sedikit di rumahku ini, di awal
kita sudah periksa air dan semuanya normal. Kemarin ini,
seragam baru putih-putih dicuci dengan tangan oleh pembantuku,
dengan tetap diawasi, nyucinya tidak salah. Tapi ternyata baju
yang baru itu juga sudah menguning juga bagian atasnya saja.
Seragam anakku kan atas bawah, jadinya terlihat sekali perbedaannya.
Jadi kesimpulan kita memang kadar besi/karat air di rumah tinggi,
nanti baru mau coba test di lab.
Kalau filter air yang untuk karat itu namanya apa, bisa dibeli dimana,
dan harganya berapa? Aku baca postingan lalu harganya sekitar 3 juta?
Aku sudah pasrah baca postingan lalu, sepertinya solusinya harus
buat sumur baru atau beli filter. Ada solusi yang lain tidak, Ibu?
Semoga ada masukan baru dari Ibu semuanya. [Dr]
Ibu, ada filter air yang murah dan aku sudah pernah coba.
Harganya Rp. 13.000,- dan aku belinya di tukang yang jualan dekat
kantorku. Jadi jaman dahulu memang aku sempat bermasalah dengan air.
Setelah melalui tahap pengetesan dan tiap akhir minggu harus bolak-
balik ambil air ke rumah saudara secara tidak sengaja aku nemu filter
air ini.
Nama filternya aku lupa, tapi bentuknya plastik, dan ada komponen
arang dll di dalamnya. Kemudian ujungnya bisa dimasukkan ke keran.
Jadi dahulu aku coba pasang filter ini di salah satu keran di rumahku.
Ternyata memang ada perbedaannya.
Jadi dulu sebelum filter dipasang, kalau masak air, airnya akan
langsung berubah menjadi kuning dan atasnya seperti ada minyaknya.
Ketika sudah pakai filter, airnya walau sudah masak tidak berubah
warna sama sekali. Aku pakai selama beberapa bulan. Tapi tak berapa
lama kemudian PDAM lewat depan rumahku jadi sekarang sudah tidak pakai
saringan lagi. [Rs]
Ibu rumahnya dimana?
Kalau rumah di Bekasi jelas sekali airnya jelek, persis seperti yang
Ibu tulis. Dulu aku juga bawa contoh air ke PAM Bekasi, dan ternyata
memang zat besinya tinggi sekali. Air untuk minum dan masak aku beli,
kemudian ada tukang air keliling rumah, 1 jerigen besar harganya
1250, aku juga langganan tukang air ini, salah satunya aku gunakan
untuk bilas cucian putih. Pokoknya jangan sampai menggunakan air
rumah. Sekarang ada solusi murah supaya pakaian putih tetap seperti
semula,
tidak usah pakai detergen yang mahal-mahal atau pemutih, cukup air
rendaman pakaian putih itu kita kasih 1 sendok makan citroen aja.
Bak mandiku dulu sudah tidak terhitung berapa kali dalam sehari
dikuras, karena kalau didiamkan beberapa jam saja langsung menguning.
Kamar mandi dan bak mandi selain selalu di bersihin dengan vixal,
aku berikan citroen juga, jadi air di bak mandi tidak bisa kuning.
Selamat mencoba. [No]
Citroen itu apa? bisa beli dimana? Rumah saya di Bekasi juga.
Memang di beberapa perumahan airnya berkarat tapi di rumah saya
airnya masih bening meskipun sejak bikin pompa baru dan bor baru
airnya tidak sebersih dulu, jadi tetep buat masak aku pakai air
mineral, tapi kalau buat cuci masih bisa pakai air tanah. [Dl]
Citroen itu salah satu bahan untuk es buah.
Tulisan di bungkusnya adalah Citric Acid "Cap Gajah" kalau tidak
salah.
Dapat dibeli di toko kelontong dekat rumah. Satu kantong plastik besar
isinya 20 bungkus. Harganya sekitar seribu rupiah. Itu bisa dipakai
untuk sebulan, untuk bak air dan cuci baju putih.
ada 2 alternatif, Bu:
1. pakai air bersih (air beli) kemudian di rendam menggunakan citroen
2. air yang baru keluar dari kran (yang kadar besinya tinggi) kita
berikan citroen kemudian baru digunakan untuk mencuci. Tapi hasilnya
jadi tidak seputih cara yang pertama [No]
Ibu, air citroen ini berlaku untuk segala warna pakaian atau hanya
untuk warna putih saja ? [Ni]
Saya pakai untuk pakaian putih saja. Kalau yang berwarna tidak begitu
pengaruh, kecuali kalau warnanya krem atau broken white, baru saya
berikan citroen. [No]
~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~
Diapers Celana
Terima kasih banyak masukannya atas pertanyaanku tentang diapers
celana ini.
Memang lagi susah memakaian anakku diapers, walaupun sudah dikasih
mainan, dan lain sebagainya, tetap saja harus guling guling dulu dan
maunya berdiri, kecuali kalau baru bangun tidur, belum penuh
tenaganya, jadi tidak selalu berhasil pakai cara mengalihkan
perhatiannya dengan mainan. Aku sudah coba diapers celana ini, tapi
wow harganya 1,5 kalinya dari yang biasa. Terasa sekali buat aku
karena anakku kan pakai diapersnya seharian penuh. Cara memakaikannya
enak sekali, mudahlah, mau sambil miring, berdiri, tengkurap,
oklah pastinya. Hanya hari pertama bangun pagi, ternyata basah bagian
atas dan pinggirnya. Hari berikutnya aku cobakan lagi, dan tak lupa
aku cek lagi posisi "siburung" jangan sampai dalam posisi keatas.
Ternyata besoknya bangun pagi aman2 saja, jadi kesimpulanku kali
karena arah penisnya keatas jadi basahnya bagian depan atas sampai ke
pinggir-pinggirnya. Diapers "easy up" ini ternyata bisa dibuka dari
samping terus digulung dan direkat lagi.
Jadi buangnya tidak dalam keadaan terbuka. Sekali lagi terima kasih
ya bu. Ini dia rangkumannya.
Tanya:
Ibus,
Anaku 9 bulan sudah mulai susah dipasangin diapers, maunya
berguling-gulingan dulu atau berdiri.
Aku terpikir mau memakaikan diapers yang celana itu. Kalau untuk usia
9 bulan bagaimana kira2nya ya bu? Ada yang punya pengalaman seperti
aku ? [Sk]
Jawab:
Maksudmu produknya Pampers yang baru ya, First Steps itu ya, aku juga
baru coba. Sekalian mau mengajarkan anakku pakai celana.
Waktu masukan ke kakinya lebih praktis, daripada harus tidurin si
anak kalau pakai diapers. Hanya saja, masalah membuangnya, suamiku
yang tidak suka.
Kalau diapers biasa, bisa aku gulung, lalu dikunci sama kretekannya
itu. Kalau yang celana ini, tidak bisa kan, jadi kebuka, kalau waktu
ada pupnya, gimana?
Kalau anakmu sudah bisa berdiri dan jalan2, coba pakai first step, kan
ukurannya sama dengan diaper #3. Selain itu juga kalau waktu pergi
jalan2, tidak ada diaper changing table di restroom, pakai yang easy
up itu lebih praktis, dengan catatan, kalau tidak ada "bab" ya,
kalau "bab" malah agak repot, karena kan modelnya seperti celana, ya
meski bisa dirobek dari
samping (kalau huggies punya, pull-ups, memang bisa dibuka, ada
kretekannya
dari samping, tapi tidak ada ukuran kecilnya) [Qn]
Sejak umur 8 bulan saya pakaikan anaku diapers celana, lebih mudah
untuk
memakaikannya dan tidak gampang bocor.
Kalau untuk membuangnya, tinggal sobek dikiri kanannya (karena sudah
didesign untuk disobek jadi mudah) dan digulung kemudian dilem dengan
perekat yang ada dibelakangnya (karena didesign untuk menutup diapers
tsb).
Jadi bersih tidak jorok. [Nz]
Sama dengan anakku juga tidak mau dipasangkan celana dan diapers kalau
sambil tiduran, akhirnya diakalin sama kita, dikasih mainan,
buku, kadang berhasil, kadang juga tidak. Memang kalau pake pull up
lebih
mudah ya, anaknya mau sambil berdiri, dan bisa sebentar dipasangnya,
hanya
saja harganya yang 3 kali lipat diapers biasa, lagi juga anak di Indo
kan
tidak pakai diapers 24 jam, hanya waktu pergi2 atau kalau tidur malam
saja,
jadi kalau bab tidak terlalu bermasalah, makanya aku bertekad, tahun
depan
anakku harus sudah bebas diaper, sekarang sudah dilatih potty tiap
sejam
sekali dipipis kan, agak berhasil, asal jangan kelupaan saja suruh
pipisnya.
[Vl]
~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~
Puting lecet & perih
Ibus, terima kasih banyak atas masukannya. Sekarang payudaraku sudah
tidak
lecet lagi, awalnya aku peras sedikit asiku, terus aku oleskan ke
puting
yang luka, aku angin2 sebentar, terus aku pakaikan lanolin keluaran
Avent,
aku tetap menyusui anakku, tapi selang seling dengan dipompa,
alhamdulilah
sekarang sudah baikan walaupun agak lama ya 2 mingguan baru mulai
membaik.
Sekarang aku sudah bisa senyum lagi, kemaren kemaren mau nangis terus,
sakit, perih. Berikut ini rangkumannya. semoga tidak ada yang
terlewat.
[Tanya]
Mau tanya bu, anaku kan baru mulai lancar menyusu dari payudara
kananku.
Selama ini asi dari payudara kananku, aku keluarkan dengan cara
dipompa,
terus aku kasihkan pakai botol. Sekarang putingnya jadi lecet, rada
luka
walaupun tidak berdarah, cuma perih saja. Kalau lagi menyusui juga
perih.
Sudah aku kasih lanolin tapi belum sembuh juga karena masih terus aku
susuin. Baiknya gimana ya? Berhenti dulu menyusuinya sampai sembuh
betul
atau gimana? Aku dengar air liur anak itu juga membantu menyembuhkan
kalau
puting kita lecet? Lalu bagaimana kalau kita pakai salep2 apa asinya
tidak
akan terkontaminasi? Tolong saran2nya ya bu. [SK]
[Jawab]
Aku dulu pernah juga lecet, sama dokter di kasih salep kamillosan,
jadi
kalau kita mau menyusui, dibersihkan dengan air hangat, supaya
salepnya
hilang, baru di susuin lagi ke anaknya, hanya memang sakit, ya sudah
apa
boleh buat, ditahan saja, tetap disusuin saja ke anaknya, akhirnya 2-
3 hari
sembuh juga. [Ri]
Dulu aku juga begitu waktu awal menyusui. Lecetnya awalnya saja, luka
sampai
hitam dan kering, terus nanti mengelupas, terus luka lagi, sampai
mengelupas
lagi, kira2 2 mingguan, setelah itu sudah tidak sakit lagi. Tapi
kayanya
harus tetap menyusui, supaya putingnya terbiasa. Kalau aku dulu
dikasih
salep Kamilosan ointment sama dokternya, ini aman kalau dihisap sama
bayi,
jadi kalau habis mandi dipakaikan saja langsung ke putingnya. Selain
itu,
sebelum menyusui, coba peras sedikit ASInya, terus diolesin ke
putingnya,
itu lumayan membantu juga. [Ru]
Diolesi perasan asi sedikit, terus diangin angin dulu sebelum pakai
BH lagi,
tetap saja menyusui. [Mo]
Air liur juga membantu menyembuhkan dan sebelum diberikan, si puting
kita
baluri dulu dengan air ASInya. Ini dilakukan setiap kita menyusui. Dan
jangan lupa, kita sambil terus beritahu (terus bicara ke anak) menyusu
dengan cara yang benar (sambil diterangkan). Kalau tidak, puting mama
lecet
lagi (diterangkan juga kalau kita nya terasa sakit dan bla..bla..).
Anak
sudah mengerti. Dan tidak perlu dipompa lagi, walaupun lecet terus
saja
diberikan. Karena disedot langsung sangat bagus untuk penyembuhan,
juga
menambah produksi asi. Kalau bisa menyusui langsung, jangan diberi dot
sayang asinya. Kalau misalkan mau lebih banyak lagi asinya, harus
rajin
memijat dan mengosongkan asi, sehabis menyusui. Kalau takut
terkontaminasi,
sebenarnya tidak pakai salep juga tidak apa2, air asi sendiri sudah
menyembuhkan, dan cepat juga kalau aku dulu asi lecet (cuman sekali
merasakannya), itu pagi lecet, perih, sore-an sudah tidak terasa
lagi, dan
tidak pakai salep. Kalau kompres, lebih bagus lagi, itu bagian urutan
dari
pijat dan penyembuhan lecet juga. Pijat manfaatnya besar sekali, saya
sambil
kerja saja, bisa menyusui sampai tahunan, karena dipijat, padahal
disedotnya
saja sudah jarang.[Al]
Memang benar, kalau puting lecet jangan langsung berhenti tapi tetap
saja
menyusui seperti biasa karna memang cepet bener sembuhnya dikarenakan
air
liur si bayi, itu sudah aku praktekkan ke ke 2 anakku. Jangan cepet
menyerah kalau berasa puting perih. [Vi]
Aku waktu menyusui anakku awalnya juga sempat perih dan sakit. Sampai
kalau
dia lagi menyusu, kaki ku sampai ku tekan untuk nahan sakit, sampai
suka
nangis. Aku oleskan baby oil saja, lalu kalau dia mau menyusu lagi
dilap
dulu. Alhamdulillah lama2 sembuh juga. [Se]
Sekedar menambahkan saja, dulu aku waktu menyusui anakku juga lecet,
selain
dikasih kamilosan salep bisa juga dikasih olesan minyak goreng yang
dipanaskan sampai hangat2 kuku, rasanya ini membantu sekali buatku.
[Ni]
Dulu aku sampai berdarah2 pinggirannya, habis memang digigit (pas
anaku 9
bulan dan mungkin giginya gatal). Aku pake obat biru (namanya gentian
violet), cepat sembuh dan aman buat bayi dan selama pakai itu bayi
tetap
bisa menyusu. [An]
~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~
Tingkatkan kekebalan tubuh anda dan keluarga dengan aromaterapi
www.Aromaterapi.Net
~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~**~
persiapan imunisasi pertama anak.
Ibus,
Akhirnya anakku menjalani imunisasi pertamanya. Aku sama Ayahnya yang
mengantarkannya, setelah sebelumnya bahwa dia mau diimunisasi dll
dsb. Waktu
disuntik aku ajak main2, pas habis disuntik dia menjerit sebentar
terus
lihat kearah dokternya dan nyengir. Aku juga dibekalkan obat penurun
panas
untuk jaga2. Tapi alhamdulilah anakku tidak demam. Setelah imunisasi
dia
teler, langsung tidur saja seharian, minum susu juga dibangunkan dulu.
Terima kasih banyak sharingnya ya bu, aku mau antar anak imunisasi
saja
seperti yang mau antar anak masuk sekolah saja. Sekali lagi terima
kasih.
[Tanya]
Ibus, minta masukan ya. Minggu depan anakku 2,5 bulan akan diimunisasi
(suntik) untuk pertama kalinya. Hal2 apa yang harus kita persiapkan
menjelang imunisasi anak? Lalu, kata seorang kenalanku, sebelum anak
diimunisasi baiknya si ibu (kalau dia menyusui) minum panadol
(parasetamol)
sebelumnya. Tujuannya buat preventif karena imunisasi biasanya
menimbulkan
demam pada anak. Aku baru dengar hal seperti ini. Aku pikir kalau
memang
demam kan biasanya dokter akan memberikan obat penurun panasnya juga?
apa
nantinya tidak jadi double2 dengan parasetamol yang dikonsumsi ibu?
Ada
tidak diantara ibu yang punya pengalaman seperti ini? [Sk]
Sepertinya kalau mau imunisasi, tidak ada yang harus dipersiapkan.
Mungkin
kondisi fit saja kali ya, kalau memang bisa menyebabkan panas, nanti
dokternya juga akan kasih obat dan itu juga sudah cukup. Oh iya,
jangan lupa
diceritakan dulu dari sekarang, bahwa mau disuntik, ini penting untuk
apa,
sikap yang baik menghadapinya, dsb. kalau aku suka begitu, supaya
anak tahu
dan mungkin bisa lebih siap saja kali ya, hasilnya? tidak tahu juga
ya, tapi
anakku kalau ke dokter, biasa2 saja (semoga sampai nanti, kalau
disuntik
hanya nangis sebentar lalu didiamkan juga mudah). Bahkan kalau sudah
selesai
jadi nantang "udah?" dokternya ketawa, "udah". Lalu dia malah minta
salam
ke drnya dan bilang "dadaaaah.. " [Al]
Sepertinya ibunya tidak perlu minum paracetamol segala. Ibunya tidak
demam.
Lagian kalau pun anaknya demam, kita kan tidak tahu seberapa dosis
paracetamol yang tersalur dari si ibu ke bayinya lewat ASI. Apalagi
kalau
ibunya minum panadol untuk orang dewasa, apa dosisnya aman untuk
bayi ?
Lebih baik tunggu saja kalau anaknya memang demam setelah
diimunisasi, baru
dikasih tempra atau sejenisnya yang memang untuk bayi, dengan dosis
yang
sesuai untuk bayi tentunya. Itupun kalau perlu, kan belum tentu
anaknya
pakai panas. Kalau anakku sepertinya hampir tidak pernah minum tempra
habis
imunisasi, soalnya tidak rewel, dan cuma sumeng sedikit dan cuma
sebentar,
malam imunisasi, paling besoknya sudah tidak hangat. Padahal juga
DPTnya
yang biasa, bukan DaTP. Kan sayang kalau sudah masukan bahan kimia ke
anak
kalau ternyata tidak perlu2 sekali. [Ru]
Setahu aku, yang bikin panas itu cuma dpt saja, suntik yang lain
tidak.
Saran saya waktu mau di suntik anak nya sambil di susui saja, sebab
saya
pernah baca, kalau berdasar survey anak yang sedang di susui lebih
tahan
menghadapi sakit di banding yang tidak di susui, atau kalau hal itu
tidak
memungkinkan ya berarti begitu jarum suntik di cabut langsung anak
kita
kasih asi kita, jadi dia lupa kalau habis di "sakiti". Oh iya.. anak
bisa
inget lho sama pengalaman itu, kadang kalau pagi di suntik malamnya
tidurnya
gelisah. kalau nanti suntik dpt yang menyebabkan panas sebaiknya
tidak usah
minum obat penurun panas, sebab panas baby kan indikasi melawan
penyakit
dari imun alaminya, bukan dari "luar". [Tu]
Tidak semua imunisasi menimbulkan efek panas ke anak. Seingatku hanya
DPT.
Tapi itupun pasti sambil dikasih obat penurun panas sama dsa-nya. [QQ]
Pada umumnya buat anak yang akan imunisasi harus dijaga saja
kesehatannya
jangan sampai sakit, sekecil apapun penyakitnya itu. Beberapa dokter
menyarankan supaya banyak makanan yang mengandung vit A dan C, tapi
berhubung anakmu pastinya masih ASI berarti Ibunya yang harus menjaga
makanannya untuk menjaga kualitas ASI. Rasanya sekarang untuk
imunisasi awal
tidak ada lagi yang menyebabkan demam jadi rasanya tidak perlulah
makan
panadol. Jaman anaku yang besar dulu memang masih demam habis DPT
dulu aku
selalu sedia tempra, setelah imunisasi langsung ditetesi sesuai
dosis. [Du]
Bicara soal imunisasi, kayaknya memang yang harus diutamakan
kesehatan si
anak. Waktu pertama kali imunisasi anakku yang kecil pas dia 3,5 bulan
(BCG), dokternya mencek dulu kesehatannya. Sekarang, pas mau DPT I,
karena
sakit batuk pilek terus (gara2 kedinginan), dokternya belum imunisasi
dia.
Terakhir pas minggu lalu, aku bawa ke dokternya, aku bilang ke dokter
kalau
pilek dan batuknya sudah mulai mereda, tapi dokternya belum mau
imunisasi,
katanya tunggu 1 minggu lagi sampai anaknya betul-betul sembuh. Kalau
nanti
hasil imunisasi badannya sampai panas, kalau disini disuruh diinform
ke
dokternya, biasanya nanti dikasih obat turun panas, atau ya kalau
kita punya
persediaan obat turun panas sendiri bisa kita berikan sesuai takaran
dan
usia bayi. [If]
Pengalaman ku sih tiap kali mengantar anak ku imunisasi, aku tidak
berani
melihatnya. Tidak tega, rasanya kaki lemas sekali, boro2 megangin
berdiri
saja oleng. Jadi persiapanku ya selalu berusaha sama2 ayahnya yang
akan
memegangi si baby. [IK]
0 Comments:
Post a Comment
<< Home