Thursday, October 14, 2004

Hati-Hati Kelebihan Kandungan AA/DHA (artikel)

Hati-Hati Kelebihan Kandungan AA/DHA

Kandungan AA/DHA yang kini banyak ditambahkan dalam formula susu balita
memang sangat dibutuhkan perkembangan otak. Namun, para ibu juga tak
boleh
gegabah hingga memberikannya secara berlebihan.

Dijelaskan dokter spesialis anak sub bagian gizi dan metabolik bagian
ilmu
kesehatan anak FKUI, RSCM, Dr Sri Nazar SpA(K), kelebihan AA/DHA dalam
makanan bayi justru bisa menyebabkan anak kehilangan daya imunisasi
tubuh.

Selain itu, kelebihan zat ini juga bisa menyebabkan darah lebih encer
hingga masa pendarahan lebih lama dan daya tahan tubuh menurun. "Jangan
semua makanan diberikan yang mengandung AA/DHA, seperti biskuit, susu
dan
makanan yang serba mengandung AA/DHA, sehingga berlebihan. Karena, bila
berlebihan AA/DHA bisa menyebabkan hilangnya daya imunisasi tubuh,"
tegas
Sri Nazar yang menjadi salah seorang pembicara dalam seminar 'Pentingnya
AA/DHA pada tumbuh kembang anak' yang diselenggarakan Tabloid Ibu&Anak
di
Jakarta, Sabtu.

"Selain itu, perhatian orang tua untuk memberi AA/DHA juga tidak akan
gunanya, bila orang tua tidak asah asih asuh pada anaknya, tetap saja
anak
itu tidak akan menjadi pintar. Maka, orang tua tetap harus memperhatikan
anak-anak dengan semestinya dan sebaik-baiknya," tegasnya lagi.

Kendati kini banyak dijual susu bayi dengan tambahan formula AA/DHA,
namun
ditegaskan Sri, air susu ibu (ASI) tetap merupakan makanan pertama,
makanan utama dan terbaik bagi bayi segera setelah lahir dan dapat
secara
tunggal memenuhi kebutuhan bayi hingga usia empat - enam bulan (ASI
eksklusif).

Dijelaskannya, makanan tambahan yang diberikan sebelum usia empat bulan
dapat mengurangi produksi ASI. "Maka, sebaiknya makanan pendamping ASI
diberikan setelah bayi berusia empat bulan ke atas, dengan tujuan
menambah
masukan kalori untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang meningkat sesuai
bertambahnya usia bayi. Sementara ASI sendiri sudah mengandung AA/DHA
yang
baik untuk perkembangan otak anak," ujar asisten ahli bagian anak FKUI.

Susu formula sendiri kini ditambah dengan kandungan AA/DHA, dikarenakan
susu sapi hanya mengandung lemak hewani yang bersifat jenuh. Pada bayi
prematur atau dibawah enam bulan, tentunya lemak hewani ini tidak cukup
untuk perkembangan otaknya.

Mengenal AA/DHA sendiri, AA atau asam arakhidonat dan DHA atau asam
dokosaheksanoat merupakan asam lemak esensial (ALE) yang dibutuhkan dari
luar, karena tubuh tidak membentuknya sendiri. Keduanya penting untuk
pembentukan membran sel, terutama sel saraf otak dan sel saraf retina.

Sementara fungsi ALE sendiri bisa dibagi dalam dua kelompok, yakni
fungsi
struktural seperti barier air di kulit, penghantar rangsangan saraf
(nervous system) dan sebagai sinyak transduksi (cell membranes).

Fungsi ke dua adalah fungsi pengatur, yakni ekspresi gen, faktor
pertumbuhan, kelembaban membran dan pembentukan eikosanoid. "Pada bayi,
pertumbuhan dan perkembangan otak sangat pesat sekali, terutama pada
tahun
pertama. Pada saat inilah bayi membutuhkan nutrisi optimal, yakni
AA/DHA,"
ujar seorang pembicara lainnya, Dr Dwi Putro Widodo SpA(K), yang juga
dokter spesialis anak sub bagian neurologi bagian ilmu kesehatan anak
FKUI, RSCM.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home