Monday, October 11, 2004

KRINGGGGG~~~KRINGGG~~~(lucu)

KRINGGGGG~~~KRINGGG~~~KRINGGGG~~!!!", bunyi telepon.
>
> "Halo, selamat siang", jawab seorang wanita setengah
baya.
> "Lho, siapa ini?", terdengar sahut suara berat
seorang pria.
> "Oh, saya pembantu baru disini Pak. Saya baru kerja.
> Baru datang siang ini."
>
> "Kalau begitu, Ibu mana?"
> "Ibu sedang di kamar tidur Pak."
> "Kalau begitu tolong panggilkan."
> "Maaf Pak, Bapak siapa yah?"
> "Saya suaminya."
>
> "Hah, lha wong Ibu dikamar sama Bapak kok?!", si
pembantu kaget
> "Apaaaa ?!?!?!" si Bapak lebih kaget lagi.
> Si pembantu jadi bingung.
>
> "Nama kamu siapa?" tanya si Bapak lagi.
> "Nama saya inem, Pak." jawab si Inem dengan gemetar.
> "Inem, seperti apa laki-laki yang di kamar dengan
ibu?"
> "Rambutnya ikal, Pak. Dan pakai kaca mata.", jawab
Inem dengan
> terbata-bata.
>
> "KURANG AJAR !!! Pasti si Johan itu. INEM !!!",
teriak Bapak. "Ya pak?"
> "Coba kamu intip, sedang apa mereka?"
> "Aduh Pak, saya ngga berani"
> "HEH !!! Saya Tuanmu tau !!! Cepat sana liat !!!
Kalau tidak saya pecat
> kamu."
>
> Dengan lutut gemetar, Inem berjalan sambil
mengendap-endap menuju kamar
> majikannya.
> Dengan tangan gemetar dibuka pintu kamar itu dengan
sangat hati-hati agar
> tidak diketahui orang yang didalam.
> Setelah itu dia melihat keadaan didalam dan langsung
ke telpon lagi.
> "Halo Pak..."
> "Yah, apa yang terjadi disana?" jawab Bapak dengan
tidak sabar. "Anu, pak ..."
> "ANU APA ?! CEPAT CERITAKAN !!!" bentak si Bapak.
>
> "Ibu sama laki-laki itu sedang tidur, Pak"
> "Cuma tidur?" tanya si Bapak lagi dengan tidak
sabar.
> "Mereka berdua sedang tidur tapi tidak pakai baju."
> "APA ?!?!?! KURANG AJAR !!! SUDAH SAYA DUGA !!!
> "DASAR ISTRI SIALAN !!!!", maki si Bapak.
>
> "INEM !!!", panggil si Bapak lagi dengan teriak
tentunya. "Iya Pak"
> "Cepat ambil tali dan ikat tangan dan kaki mereka
berdua, CEPAT !!!"
> "Aduh Pak, kalau ini saya benar-benar nggak berani
Pak", jawab Inem
> dengan suara yang hampir menangis.
>
> "Dasar kamu bodoh !!! Hayo cepat laksanakan nanti
saya kasih uang 1 juta"
> perintah si Bapak dengan tidak sabar.
> Karena diiming-imingi uang, timbul keberanian si
Inem.
> Langsung diletakkan gagang teleponnya dan larilah
dia ke dapur untuk
> mencari tali.
>
> Setelah di dapatkan talinya dengan mengendap-endap
Inem masuk ke kamar
> majikannya.
> Dengan sangat hati-hati agar tidak terbangun,
pertama dia ikat tangan si
> Pria lalu kakinya.
>
> Kemudian dia ikat tangan dan kaki si Ibu.
> Tapi sial, karena gugup tanpa sadar si Ibu
terbangun. Melihat keadaan
> dirinya yang di ikat, si Ibu teriak: "INEM. APA YANG
KAMU LAKUKAN ?!
> Kamu mau merampok yah ?!"
>
> "Maaf Bu, saya disuruh Bapak." langsung si inem lari
ke arah telpon,
> meninggalkan nyonya majikannya yang berteriak-teriak
dengan marahnya
> dan si Pria yang mulai terbangun juga.
>
> "Pak, sudah saya ikat Pak" lapor si Inem dengan
ngos-ngosan.
> "Bagus, sekarang ambil kamera di meja kerja saya
...."
> "Meja kerja Bapak dimana?", potong si Inem.
> "Gimana sih kamu ini. Itu yang di bawah tangga."
> "Tangga???" si Inem kebingungan
>
> "Di rumah ini kan ngga ada tangganya, Pak.
> Nggak ada tingkat.", timpal Inem.
>
> Hening sesaat.
>
> "Maaf, kalau begitu salah sambung."
>
> "KLIK", suara telpon ditutup.
>
> Inem ????????????????????????????????????

0 Comments:

Post a Comment

<< Home