Saturday, July 16, 2005

PLUS MINUS JUS BUAH

Yang dimaksud dengan jus buah adalah buah yang diambil sarinya tanpa menyertakan ampasnya. Dengan alat yang disebut juicer, maka sepotong besar semangka bisa disulap menjadi segelas sari buah yang menyegarkan. Manfaat utama yang langsung diperoleh dengan mengonsumsi jus adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dari sepotong buah bisa masuk dengan lebih mudah. Selain itu karena bentuknya cair, mereka yang sedang bermasalah dengan gigi-geliginya juga bisa terbantu.

Di balik kemudahan yang didapat, ada kerugian mengonsumsi buah dengan cara ini. Antara lain hilangnya serat yang seharusnya diserap tubuh guna membantu proses pencernaan. Meski tentu saja tidak semua serat akan terbuang, namun jumlah yang masuk pasti lebih sedikit dibanding buah yang diblender atau sekadar dipotong-potong. Jus buah disarankan diminum 3 kali sehari masing-masing satu gelas, atau setidaknya 2 gelas, pagi dan sore.

Tidak benar anggapan bahwa konsumsi jus buah akan meningkatkan kadar gula dalam darah. Sebab seperti diketahui, gula yang terkandung dalam buah-buahan adalah fruktosa yang "bersahabat" dengan tubuh. Tentu saja dengan catatan, saat proses pembuatan jus tidak ada tambahan gula pasir.

BUAH DIBLENDER: BERSERAT TAPI TERCAMPUR AIR

Seringkali muncul kerancuan, buah yang diblender inilah yang disebut jus. Istilah ini tidak salah, meski dalam bahasa Indonesia kata blend berarti menyampur. Buah yang diblender akan menghasilkan sari buah berikut ampasnya. Mengonsumsi buah dengan cara ini tak kalah menyegarkan, namun bagi sebagian orang, ampas yang ikut terminum dirasa mengurangi kenikmatan. Tak heran kalau buah hasil blender ini sering disaring dulu sebelum diminum.

Konsumsi buah dengan cara ini relatif lebih menguntungkan daripada dijus karena ampas yang ikut terminum merupakan serat yang dibutuhkan. Serat inilah yang secara umum bisa membantu proses pencernaan yang amat berguna bagi kesehatan. Kandungan vitamin dan mineralnya pun tidak hilang melalui proses ini. Selain itu, tidak dibutuhkan lagi tenaga untuk mengunyah alias bisa langsung ditelan karena buah yang diblender relatif sudah halus.

Kerugiannya, sewaktu diblender buah harus ditambah air, sehingga tidak bisa dikonsumsi dalam jumlah banyak karena lebih mengenyangkan. Untuk mempermanis rasa boleh-boleh saja menambahkan gula pasir Namun penambahan gula sebaiknya terkontrol, maksimal 2 sendok teh gula pasir untuk menghasilkan segelas hasil blender. Sedangkan bagi mereka yang berpantang gula, cara ini tentu tidak sehat. Kalaupun menginginkannya, yang disarankan adalah penggunaan madu murni, gula jagung, atau pemanis buatan yang direkomendasi.

BILA DISIMPAN DALAM JUMLAH BANYAK

Dengan mengedepankan aspek praktis sebagai pertimbangan, banyak orang membuat jus (baik dengan juicer maupun blender) sekaligus dalam jumlah banyak kemudian menyimpannya di kulkas. Begitu mau minum, tinggal tuang. Sekilas memang nampak menguntungkan, tapi benarkah demikian? Bila ingin membuat jus dalam jumlah banyak, sebaiknya ditambah air jeruk. Perasan jeruk ini bermanfaat untuk menahan proses oksidasi, sehingga dapat meminimalkan kerusakan nutrisi.

Kalaupun ingin menyimpannya dalam kulkas, sebaiknya batasi hanya sehari saja. Namun kalau disimpan di freezer bisa bertahan 3-4 hari, sejauh tidak ada perubahan warna, aroma dan rasa. Selain terjamin kesegarannya, penyimpanan dalam waktu singkat akan menghindarkan dari kontaminasi zat-zat yang tidak bermanfaat.

BUAH POTONG

Buah potong lazim dikonsumsi sehari-hari oleh banyak orang. Bahkan ada pepatah, sebutir apel sehari akan menjauhkan Anda dari dokter. Buah ini bisa dikonsumsi begitu saja, atau kalau di Indonesia bisa juga divariasikan sebagi rujak, salad, asinan buah dan sebagainya. Keuntungan mengonsumsi buah potong adalah tidak adanya zat yang terbuang.

Semua vitamin yang terkandung dalam buah akan masuk ke tubuh. Proses mengunyahnya pun bermanfaat bagi saluran cerna.

Secara klinis memang belum ada penelitian yang membuktikan jika mengonsumsi buah potong lebih baik daripada diblender atau dijus. Toh ketiganya dapat digunakan sebagai variasi. Kalau hari ini buah sudah disajikan dalan bentuk salad, apa salahnya bila besok dijus dan lusa diblender. Intinya, santapan buah setiap hari, dalam bentuk olahan apa pun, akan bermanfaat bagi tubuh.

Umumnya buah aman dikonsumsi dalam jumlah banyak. Bahkan untuk mereka yang diet, buah paling disarankan sebagai "pengganjal" kala lapar. Namun beberapa jenis buah tertentu, seperti nangka, durian, nanas, dan jeruk yang asam rasanya sebaiknya dihindari oleh penderita gastritis atau penyakit mag.

Marfuah Panji Astuti. Foto: Ferdi/NAKITA


0 Comments:

Post a Comment

<< Home