Friday, July 15, 2005

Resep Bayi Cepat Saji

Resep Bayi Cepat Saji

RESEP CEPAT SAJI
Tips :
· Sebaiknya semua bahan dikukus, jangan direbus nanti vitaminnya hilang.
· Mau rasa? Bisa taburi keju parut atau beri gula kelapa halus (palm sugar)
· Kekentalannya tergantung taraf kepandaian bayi kita. Kalau sukanya agak encer, susunya agak banyak, kalau sukanya agak kental ya bisa perlahan2
· Bayi sebaiknya jangan kasih garam karena ginjalnya belum bisa ngeluarin garam. Perasanya ya itu keju.


1. Ubi (cilembeu)
1 buah ubi cilembu, susu formula
Kukus ubis hingga lembut, haluskan, + susu

2. Kentang Bakar
1 buah kentang, Susu formula
Bakar kentang +/- 400 C, dinginkan; Kerok dagingnya, haluskan, + susu formula

3. Kentang Rebus
1 buah kentang, Susu formula
Rebus kentang +/- 30 menit hingga lunak, dinginkan, kupas; Haluskan, + susu formula

4. Kentang dan Wortel
1 buah kentang, 1 buah wortel
Bersihkan kentang dan wortel, potong kecil-kecil; Rebus hingga lembut, dinginkan, haluskan + susu formula

5. Bayam - Kentang
4-5 lembar daun bayam, 1 buah kentang
Rebus daun bayam 3-5 menit, keringkan, haluskan; Campu kentang rebus + susu formula

6. Pisang - Tapioka
½ cup air 1/3 cup tapioka, 1 buah pisang, ½ cup vanilla yoghurt
Rebus air, masukkan tapioka sedikit demi sedikit, kecilkan api, masak hingga 5 menit; Secara terpisah haluskan pisang, tambahkan tapioka + yoghurt, haluskan

7. Jagung
6 buah jagung segar, 3 sdm tepung beras
Bersihkan jagung, cuci, rebus hingga empuk; Dengan pisau pisahkan pipilnya, haluskan + susu formula

8. Bubur Kacang Hijau
1 genggam kacang hijau, susu formula, Palm Sugar
Cuci kacang hijau, Rebus hingga empuk; Setelah empuk, saring + susu formula + palm sugar





9. Kentang - Brokoli
1 buah brokoli, buang tangkainya, potong2 kembangnya; 2 buah kentang
Kukus brokoli 8-11 menit, haluskan, campur dengan kentang rebus dan susu

10. Labu Kuning
1 potong Labu kuning, Susu formula
Kukus labu kuning hingga empuk, haluskan, + susu formula

11. Alpukat
2-3 sendok alpukat matang
Haluskan Alpukat dengan garpu Tambahkan susu formula

12. Alpukat - Pisang
½ bagian Alpukat, ½ Bagian Pisang, Susu Formula
Haluskan Alpukat + Pisang; Tambahkan susu formula

13. Wortel
1 buah wortel
Taruh worrtel dalam keranjang kukus (air menyentuh keranjang kukusan); Masak 10-14 menit hingga lembut; Haluskan dan tambah air bila perlu

14. Wortel + Apple
1 buah wortel, 3 buah apple, Air
Rebus/kukus wortel, tiriskan; Rebus Apple, tiriskan; Haluskan Wortel + Apple, Camput + air.

15. Apple - Pisang
1 Buah apple, 1 buah Pisang
Rebus apple dalam air, haluskan; Tambahkan dengan pisang + susu.

16. Pisang - Mangga
1 buah pisang, 1 buah mangga, susu formula
Pisang dan mangga haluskan, campur, + susu formula.

17. Bubur kacang hijau
Kacang ijo dicuci bersih, buangin yg jelek. Lalu direbus sampai merekah empuk, air jangan kebanyakan kalau kurang bisa bolak balik ditambah. Saring semuanya, kasih asi/susu formula. Awurin dengan gula kelapa (palm sugar) biar wangi dan sedap

Karena anak di atas umur 7 bulan tuh refleks menelannya udah bagus, justru mesti kita rangsang - biar makin pinter refleksnya. Jadi selain makanan makin kasar, mulai kasih snack seperti keratan roti perancis, wortel kukus, labu siam kukus, ketimun kukus. Buah yang lembut potong2 kecil aja biar dia kunyah sendiri misalnya semangka.
Fruit milk shake boleh di atas 6 bulan buahnya bisa pisang, apel kukus yang diambil kulitnya, kalau sudah 9 bulanan strawberry bisa juga.
Caranya : buah, susu, es krim vanilla diblender.

JADWAL MAKAN ANAK

Jadwal makan anak :
1. Bangun tidur (06:00) minum susu 180 ml
2. 08:00 - Makan bubur susu 2 sdm
3. 10:00 - Minum jus buah 100 ml
4. 12:00 - Nasi tim saring
5. 14:00 - Minum susu 120ml
6. 15:30 - Makan bubur susu 2 sdm
7. 17:00 - minum susu 120ml
8. 18:00 - Nasi tim saring

1. 05.00 : susu 180cc
2. 07.00 : sarapan nasi tim / sereal
3. 09.00 : susu 180cc
4. 10.00 : juice buah 120cc/snack kecil
5. 12.00 : makan siang 1 porsi
6. 14.00 : susu 180cc
7. 16.00 : juice buah, snack
8. 18.00 : makan malam
9. 20.00 : susu 180cc
10. 24.00 : susu 180cc

Untuk bayi 7 - 8 bulan :
· pkl. 06: ASI /PASI ,
· pkl. 08: bubur tim,
· pkl.10 : buah (lunak) ,
· pkl 12 : ASI,
· pk 14 : bubur tim ,
· pk 16 : biskuit,
· pkl 18: ASI,
· dst diberi ASI.

Untuk bayi usia 9 bulan :
· pkl. 06: ASI /PASI ,
· pkl. 08: bubur tim,
· pkl.10 : buah (lunak) ,
· pkl 12 : ASI,
· pk 14 : biskuit,
· pk 16 : ASI,
· pkl 18: nasi tim ( padat III ) ,
· dst diberi ASI.

Resep Sup u/ Bayi

Resep Sup u/ Bayi

Parents,
berhubung ada beberapa yang nanya, berikut ini aku sharing resep sup yang biasa dikonsumsi my baby sejak umur 7 bulan.

Basic resep sama yach hanya patokan kasar halus bahan sbb:

- umur 7-8 bulan :

semua bahan diblender halus. Sayuran bisa dikukus dulu baru diblender kemudian tuangi dengan kuah sup.
Kalo untukdaging/ayam/ikan bisa pake cara waktu mentah (udah dicuci bersih) blender halus kemudian masak bareng kuah sup (air kaldu + bumbu). Ato bisa juga blendernya belakangan klo bahan daging, ikan dan ayam sudah mateng.

- umur 8-9 bulan :

cincang halus semua bahan

- umur 9 bulan keatas :

cincang kasar

Kemudian resep pribadi ini saya sesuaikan dengan kondisi anak saya yang high risk of alergy makanya pemberian ikan baru dimulai saat dia umur 9 bulan keatas demikian juga dengan tomat.

Tapi kalau anak ibu sekalian baik-baik saja sudah boleh kok dari umur 6 ato 7 bulan.
Mengenai banyaknya bahan itu tergantung tiap anak ya karena porsi tiapanak kan nggak bisa disama ratakan, tergantung dengan lambung masing-masing ada yang bisa maem sekaligus banyak ada pula yang dikit.

Resep ini bisa untuk sekali or dua kali maem, klo mo sekali maem ya dikurangi aja porsinya bahan nya yach.


Sup Ayam/Daging + Sayuran

Bahan:
- 1 cangkir kaldu ayam/daging
- 1/2 ayam (bagian dada)/kira-kira 1 ons daging]
- 1/2 batang wortel
- 10 biji kacang polong (bisa beli frozen) bisa juga diganti dengan 3 batang buncis
- 1/2 batang daun bawang bagian putihnya saja
- 1 batang daun seledri
- 1/4 siung bawang putih
- 1/4 bawang bombay yang kecil aja
- 1/2 buah tomat cincang (klo alergi tunggu sampai 10 bulan)
- unsalted butter/olive oil

Cara :
- blender/cincang daging/ayam kemudian rebus bersama air kaldu dan bawang putih yang sudah dicincang halus. Setelah daging/ayam 1/2 matang masukkan wortel disusul kacang polong atau buncis.
Tunggu sampai sayuran hampir matang, masukkan daun bawang dan seledri dan tomat, masak sampai
oil sampai setengah matang, campurkan ke sup.
Sajikan (untuk sayuran yang diblender bisa dikukus dulu baru blender kemudian tuangi dengan kuah sup dan daging waktu akan disajikan).

Sup Ikan Tahu Sutra

Bahan :
- 1/2 lembar fillet ikan kakap/gurame/marlen/salmon
- tahu sutra 2 potong
- satu ujung ruas jahe - cincang
- 1 lembar daun salam
- sedikit air jeruk nipis
- 1/2 siung bawang putih - cincang
- 1 cangkir air

Cara:
- Cuci bersih ikan, lumuri dengan air jeruk nipis dan jahe, diamkan sesaat.
Kira-kira 10 menit kemudian potong-potong kecil (or blender for younger\babies).
Masak dengan 1 cangkir air dan bawang putih cincang dan daun salam, setelah matang masukkan tahu sutra yang sudah dipotong kecil, didihkan sekali lagi
- Angkat. Sajikan hangat.


Sup Jagung Kuning Telur Tahu dan Sayuran

Bahan:
- 2 potong tahu sutera
- 1 butir kuning telur
- 1 cangkir air kaldu ayam
- jagung manis 1/2 batang, serut halus (or blender for younger babies)
- 1/2 batang wortel
- 1/2 batang daun bawang - cincang halus
- 1/4 siung bawang putih - cincang halus
- 1/2 buah tomat (kalau alergi tunggu sampai 10 bulan)
- sedikit keju parut

Cara:
- rebus sayuran bersama air kaldu dan bawang putih sampai 1/2 matang,
masukkan potongan tahu sutra, didihkan sampai matang kemudian kocok kuning telur dan tuang ke sup perlahan dan diaduk rata
- didihkan sampai matang, masukkan daun bawang dan tomat masak sampai layu, matikan api taburkan keju parut aduk rata. Sajikan.


Sup Oyong Ayam Telur dan Soun

- 1/2 buah oyong - cincang (blender for younger babies)
- 1/2 bagian dada ayam tanpa lemak dan kulit
- cincang (blender for\younger babies)
- 1 cangkir kaldu ayam
- 1 butir kuning telur
- soun secukupnya - patah patahkan kemudian rendam dengan air dingin
- 1/4 bawang bombay cincang
- olive oil or unsalted butter untuk menumis

Cara:
- tumis bawang bombay dengan olive oil sampai 1/2 matang, masukkan ayam cincang,
aduk rata sampai 1/2 matang tambahkan air kaldu-didihkan.
- Masukkan oyong - didihkan sampai lunak, masukkan telur kuning yang sudah dikocok ke dalam sup sambil aduk rata, masukkan soun, didihkan sekali sampai matang, matikan api. Sajikan.


Okay parents, mudah-mudahan resep tersebut berguna.
Parents sekalian bisa lebih berkreasi lagi dengan bahan-bahan yang ada misalnya untuk 1 tahun keatas bisa ditambahkan telur puyuh.
Klo sudah 1 tahun keatas boleh pake garam dan gula pasir dikit yach tapi jangan pakai MSG.
Atau kreasi sayuran bisa diganti dengan sawi hijau, bayam, kangkung, brokoli dll.
Cara sama aja, bumbu juga sama.
Happy feeding,
Dewi
Sumber : Kristianti Dewi Joris

Variasi Bubur Susu, Mulai 4 Bulan

bubur jagung

caranya:
jagung diparut trus dimasak sampe matang, matikan kompor tambahkansusu + keju parut.

bubur roti

caranya: roti dipotong2 kecil campur dgn air panas tambahkan susu.

bubur tepung beras pisang

caranya: tepung beras + air dimasak sampe matang, matikan kompor tambahkansusu dan pisang kerok.

bubur susu tepung maizena

caranya: tepung maizena + air dimasak sampe matang kemudian masukan kuningtelur, matikan kompor tambahkan susu (kalo mau tambahkan potongan buah melonor pepaya or sesukanya deh).
* Bubur Hunkue Siram Tomat (1 Porsi)

Bahan:
1 buah tomat yang matang
20 gr tepung hunkue
250 cc susu
10 gr gula pasir

Cara membuat:
1. Rendam tomat dalam air mendidih, kupas kulitnya, potong-potong dagingnya, haluskan dengan blender atau saringan kawat untuk mendapatkan 50 cc air tomat

2. Cairkan tepung hunkue dengan 50 cc susu, aduk rata.

3. rebus sisa susu dengan gula. Setelah mendidih, masukkan cairan tepung hunkue, aduk dengan sendok kayu hingga mengental, tuang dalam wadah. Tunggu hingga bubur menjadi dingin, siram dengan air tomat. Siap diberikan pada bayi.

* Bubur Tepung Kacang Hijau (1 Porsi)

Bahan:
20 gr tepung kacang hijau sangrai
200 cc susu
10 gr gula pasir

Cara membuat:

1. Cairkan tepung kacang hijau sangrai dengan 50 cc susu.

2. Rebus sisa susu dengan gula hingga mendidih, masukkan cairan tepung kacang hijau, aduk dengan sendok kayu hingga mengental, angkat. Tuang dalam wadah.

3. Berikan pada bayi setelah bubur dingin.

Catatan: Cara membuat tepung kacang hijau: cuci bersih kacang hijau dalam jumlah sekehendak, tiriskan lalu sangrai sampai kering. Angkat. Tumbuk perlahan agar kulitnya mengelupas. Buang kulitnya, lanjutkan menumbuk hingga halus, ayak.

* Bubur Susu Tepung Beras (1 Porsi)

Bahan:
20 gr tepung beras
250 cc susu
1 sdm gula pasir
5 sdm air jeruk yang manis (jeruk pontianak/medan)

Cara membuat:

1. Cairkan tepung beras dengan 50 cc susu, aduk rata.

2. Rebus sisa susu bersama gula hingga mendidih, masukkan cairan tepung beras, aduk terus dengen sendok kayu hingga mengental, angkat.

3. Tuang dalam wadah. Tunggu hingga bubur menjadi dingin, siram atasnya dengan air jeruk. Siap diberikan pada bayi.

* Bubur Sumsum (1 porsi)

Bahan:
20 gr tepung beras sedikit garam
250 cc susu
25 gr gula merah

Cara membuat:

1. Cairkan tepung beras dengan 50 cc susu, aduk rata.

2. Rebus sisa susu, beri sedikit garam. Setelah mendidih, maukkan cairan tepung beras, aduk terus dengen sendok kayu hingga mengental, angkat. Tuang dalam wadah.

3. Rebus gula merah dengan 50 cc air, lalu saring. Siram ke atas bubur sumsum yang sudah dingin. Siap diberikan pada bayi.

* Bubur Maizena dengan Pepaya (1 Porsi)

Bahan:
20 gr tepung maizena
250 cc susu
10 gr gula pasir
50 gr pepaya yg manis dan matang, potong dadu kecil

Cara membuat:

1. Cairkan tepung maizena dg 50 cc susu, aduk rata
2. Rebus sisa susu dengan gula pasir. Setelah mendidih, masukkan cairan tepung maizena sambil terus diaduk dengan sendok kayu hingga mengental, angkat. Tuang dalam mangkuk. Tuang hingga dingin, taburi atasnya dengan potongan pepaya. Siap diberikan pada bayi.


* Bubur Maizena dg Pisang (1 Porsi)

Bahan:

15 gr tepung maizena
50 gr pisang raja yang matang, kukus, haluskan
250 cc susu
1 sdt gula pasir

Cara membuat:
1. Cairkan tepung maizena dengan 50 cc susu, aduk rata
2. Rebus sisa susu dan gula hingga mendidih, masukkan cairan tepung maizena, aduk hingga mengental.
3. Masukkan pisang raja kukus yang telah dihaluskan. Aduk rata, angkat. Haluskan dengan blender atau saringan kawat. Tunggu hingga dingin, siap diberikan pada bayi.

Variasi Tim Saring, Mulai 6 Bulan

Variasi Tim Saring, Mulai 6 Bulan

* Nasi Tim Saring Ayam Isi Keju (1 Porsi)
Bahan:
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr daging ayam
25 gr tempe
25 gr buncis
25 gr tomat
10 gr keju parut

Cara membuat:
1. Campur beras dengan air, daging ayam, dan tempe. REbus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur.
2. Masukkan buncis dan tomat, masak hingga sayuran matang.
3. Masukkan keju parut, aduk rata, angkat.
4. Haluskan dengan blender atau saringan kawat.
5. Tempatkan dalam wadah, siap diberikan pada bayi.

* Nasi Tim Saring Hati Sapi (1 Porsi)
Bahan:
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr hati sapi
25 gr tempe
50 gr labu kuning
25 gr tomat sedikit garam
1 sdt minyak

Cara membuat:
1. Campur beras dengan air, hati sapi dan tempe. rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur.
2. Masukkan labu kuning dan tomat, masak hingga sayuran menjadi matang. Beri garam dan minyak, aduk rata.
3. Haluskan dengan blender atau saringan kawat.
4. Tempatkan dalam wadah, siap diberikan pada bayi.

* Nasi Tim Saring dengan Daging (1 Porsi)
Bahan:
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr daging giling
50 gr tahu
50 gr oyong
25 gr tomat sedikit garam
1 sdt mentega/margarin

Cara membuat:
1. Campur beras dengan air, daging, dan tahu. Rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur. 2. Masukkan oyong dan tomat, masak hingga sayuran menjadi matang.
3. Masukkan garam dan margarin/mentega, aduk rata. Angkat.
4. Haluskan dengan blender atau saringan kawat.
5. Tempatkan dalam wadah, siap diberikan pada bayi.

* Nasi Tim Saring dg Teri (1 Porsi)
Bahan:
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr tempe
25 gr daun bayam
25 gr tomat
1 sdm teri bubuk
1 sdm minyak

Cara membuat:
1. Campur beras dengan air dan tempe. Rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur.
2. Masukkan bayam, tomat, dan teri bubuk. Masak hingga matang.
3. Masukkan minyak, aduk rata, angkat, dinginkan. Haluskan dengan blender atau saringan kawat.
Catatan: Cara membuat teri bubuk: cuci bersih teri medan dalam jumlah sekehendak, lalau sangrai sampai kering dan berwarna kecoklatan, angkat. Tumbuk halus teri sangrai, simpan dalam toples.

* Nasi Tim Saring dg Telur (1 Porsi)

Bahan:
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr tempe
25 gr tomat
25 gr daun kangkung, iris kasar
1 kuning telur sedikit garam
1 sdm santan kental

Cara membuat:
1. Campur beras dengan air dan tempe. Rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur.
2. Masukkan tomat dan kangkung, masak hingga sayuran menjadi matang.
3. Masukkan kuning telur dan santan, beri garam. Masak hingga mendidih, angkat.
4. Haluskan dengan blender atau saringan kawat.
5. Tempatkan dalam wadah, siap diberikan pada bayi.

* Tim Kentang Saring (1 Porsi)

Bahan:
100 gr kentang, kupas kulitnya, potong sedang
250 cc air
25 gr tempe
25 gr wortel
25 gr tomat
1 kuning telur
10 gr keju parut

Cara membuat:
1. Campur kentang dengan air dan tempe. Rebus hingga kentang lunak.
2. Masukkan wortel dan tomat, masak hingga sayuran matang.
3. Masukkan kuning telur dan keju parut, aduk rata. Angkat.
4. Haluskan dengan blender atau saringan kawat.
5. Tempatkan dalam wadah, siap diberikan pada bayi.

* Nasi Tim Saring Hati Ayam (1 Porsi)

Bahan:
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr hati ayam
26 gr tempe
27 gr tomat
28 gr daun bayam, iris kasar
1 sdt margarin/ mentega

Cara membuat:
1. Campur beras yang sudah dibersihkan dengan air, hati ayam, dan tempe. Rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur.
2. Masukkan bayam dan tomat, masak hingga sayuran matang. Angkat.
3. Masukkan margarin/ mentega, aduk rata.
4. Setelah dingin, haluskan dengan blender atau saringan kawat. Tempatkan dalam wadah, siap diberikan pada bayi.

*Nasi Tim Saring Bumbu Kecap (1 Porsi)

Bahan:
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr hati ayam
25 gr tempe
25 gr tomat
50 gr labu siam
1 sdm kecap manis
1 sdt margarin/mentega

Cara membuat:
1. Rebus beras dengan air dan hati ayam serta tempe sampai menjadi bubur.
2. Masukkan labu siam dan tomat, masak terus sambil diaduk hingga sayuran matang.
3. Masukkan kecap dan margarin/mentega, aduk rata. Haluskan dengan blender atau saringan kawat.
4. Siapkan dalam wadah, siap diberikan pada bayi.

* Nasi Tim Saring Ikan Kakap (1 Porsi)
Bahan:
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr daging ikan kakap
30 gr tahu
25 gr tomat
25 gr daun kangkung, iris kasar

Cara membuat:
1. Campur beras dengan air, ikan dan tahu. Rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur
2. Masukkan tomat dan kangkung, beri garam dan minyak. Masak hingga sayuran matang, angkat.
3. Haluskan dengan blender atau saringan kawat. TUang dalam wadah, siap diberikan pada bayi.

* Nasi Tim Saring Ikan Tenggiri (1 Porsi)

Bahan:
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr daging ikan tenggiri
25 gr tempe
50 gr labu siam
50 gr tomat
1 sdm kecap manis
1 sdt margarin/mentega

Cara membuat:
1. Campur beras dengan air, ikan dan tempe. Rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur. 2. Masukkan labu siam dan tomat, masak terus sambil diaduk hingga sayuran matang.
3. Masukkan kecap manis dan margarin/mentega, aduk rata. Haluskan dengan blender atau saringan kawat.
4. Tempatkan dalam wadah, siap diberikan pada bayi.

* Nasi Tim Saring Ayam dg Wortel (1 Porsi)

Bahan:
20 gr beras, cuci bersih
625 cc air
25 gr daging ayam giling
25 gr wortel
25 gr tomat
25 gr tempe
sedikit garam
1 sdt margarin/mentega

Cara membuat:
1. Campur beras dengan air, daging ayam dan tempe. Rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur.
2. Masukkan wortel dan tomat, masak hingga sayuran matang.
3. Masukkan garam dan margarin/mentega. Aduk rata. Angkat.
4. Haluskan dengan blender atau saringan kawat. Tuang dalam wadah. Siap diberikan pada bayi.

Variasi Olahan Buah (Mulai 4 Bulan)

Variasi Olahan Buah (Mulai 4 Bulan)

* Pisang dengan Jeruk (1 Porsi)

Bahan:
1 buah (100 gr) pisang ambon
50 cc air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan)

Cara membuat:
1. Keruk pisang dengan sendok kecil untuk menjadi 50 gr (5 sdm). Tempatkan dalam wadah.
2. Campur pisang yang sudah dikeruk dengan air jeruk, aduk rata. Segera berikan pada bayi.

* Melon dengan Jeruk (1 Porsi)

Bahan:
100 gr melon yang matang dan manis, potong-potong
1 sdm air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan)
1 sdt gula pasir

Cara membuat:
1. Haluskan melon dengan blender atau saringan kawat. Tuang dalam wadah.
2. Tambahkan air jeruk dan gula pasir, aduk rata. Segera berikan pada bayi.

* Pepaya dengan Jeruk (1 Porsi)

Bahan:
100 gr pepaya yang matang dan manis, potong-potong
1 sdm air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan)
1 sdt gula pasir

Cara membuat:
1. Haluskan pepaya dengan blender atau saringan kawat. Tuang dalam wadah.
2. Tambahkan air jeruk dan gula pasir, aduk rata. Segera berikan pada bayi.

* Pepaya dengan Tomat (1 Porsi)

Bahan:

50 gr tomat yang matang
100 gr pepaya yang matang dan manis, potong2

Cara membuat:
1. Seduh tomat dengan air panas, lalu kupas kulitnya
2. Belah tomat, lalu buang bijinya. Potong-potong daging tomat.
3. Haluskan tomat dan pepaya dengan blender atau saringan kawat, tuang dalam wadah.
4. Jika ada rasa asam yang berasal dari tomat, beri 1 sdt gula pasir, aduk rata. Segera berikan pada bayi.

* Pepaya dengan Pisang (1 porsi)

Bahan:
50 gr pepaya yg matang dan manis, potong-potong
51 gr pisang raja yang tua dan manis, potong2

Cara membuat:

1. Haluskan pepaya dan pisang dengan blender atau saringan kawat, angkat, tuang dalam wadah. Segera berikan padsa bayi.

* Alpukat dengan Jeruk

Bahan:

100 gr daging buah avocad
50 cc air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan)

Cara membuat:
1. Haluskan avocad dengan blender atau saringan kawat, angkat, tuang dalam wadah.
2. Tambahkan air jeruk, aduk rata. Segera berikan pada bayi.

Tip: Pilihlah avocad yang tua agar rasanya tidak pahit. Avocad yang tua biasanya tidak terlalu keras bila ditekan, dan bila diguncangkan terasa gerakan biji yang terlepas dari dagingnya.

ANEKA BISKUIT UNTUK ANAK UNTUK 9-12 BULAN

Biskuit Lembut

Bahan:
350 gr buah pir, diblender
600 gr tepung terigu
300 gr mentega, cairkan
250 gr susu formula lanjutan
1 btr telur, kocok tegang (dimikser)
1/2 sdt vanili
2 btr kuning telur untuk olesan

Cara membuat:
1. Satukan pir, telur yang sudah dikocok, tepung terigu, mentega, susu dan vanili. Aduk sampai menjadi adonan yang dapat dibentuk.
2. Tata adonan di loyang dan olesi dengan kuning telur. Panggang dalam oven panas bersuhu 160 derajat selama 15 menit atau hingga matang. Setelah dingin masukkan dalam toples.

Untuk 750 gr

Biskuit Wortel

Bahan:
200 gr mentega
250 gr apel, haluskan
250 gr susu bubuk formula lanjutan
4 btr telur
250 gr wortel, parut
450 gr tepung terigu

Cara membuat:
1. Kocok mentega dengan mikser hingga memutih. Tambahkan apel, telur, dan wortel. Aduk hingga rata.
2. Campurkan tepung terigu dan susu bubuk formula lanjutan, aduk hingga rata.
3. Masukkan campuran tepung terigu tadi sedikit demi sedikit ke dalam kocokan mentega, aduk rata.
4. Ambil sesendok demi sesendok dan pipihkan. Tata di loyang datar yang telah dioles margarin. 5. Panggang di dalam oven yang sudah dipanaskan terlebih dulu, selama 20 menit atau hingga kuning kecokelatan.

Untuk 750 gram

BISKUIT UNTUK BALITA

Biskuit Almond Keju

Bahan:
175 gr mentega
2 btr telur
100 gr almond panggang, cincang
225 gr tepung terigu
1/2 sdt baking powder
125 gr keju parut
1/2 sdt garam

Cara membuat:
1. Kocok mentega dengan mikser hingga lembut. Masukkan telur satu per satu.
2. Campur tepung terigu dengan baking powder, aduk rata.
3. Masukkan campuran terigu tadi ke dalam kocokan mentega sedikit demi sedikit. Masukkan almond, keju dan garam. Aduk rata.
4. Ambil adonan sesendok demi sesendok dan tata di loyang datar yang telah dioles margarin.
5. Panggang selama 20 menit atau hingga matang berwarna kecokelatan.

Untuk 450 gram

Biskuit Cokelat Putih Chips

Bahan:
200 gr tepung terigu
5 sdm susu bubuk
2 sdm cokelat bubuk
1 sdt baking powder
175 gr mentega
150 gr gula palem
3 btr telur
100 gr kelapa kering, siap pakai
200 cokelat putih chips, siap pakai

Cara membuat:
1. Kocok mentega dengan mikser hingga lembut. Tambahkan telur satu demi satu, aduk hingga rata.
2. Campur tepung terigu, cokelat bubuk, baking powder, dan susu bubuk. Aduk hingga rata.
3. Masukkan campuran tepung terigu tadi ke dalam kocokan mentega dan aduk hingga rata. Tambahkan kelapa kering dan cokelat putih chips. Aduk rata.
4. Ambil sesendok demi sesendok adonan dan tata di loyang yang telah dioles dengan margarin. 5. Panggang selama 30 menit atau hingga matang.

Untuk 500 gram

TIM UNTUK 9-12 BULAN

TIM UNTUK 9-12 BULAN

Tim Jagung Tahu

Bahan:

2 bh jagung manis, parut dan tambahkan air sekitar satu gelas/400 cc. Saring airnya dan buang ampasnya.
50 gr wortel, parut kasar
50 gr tahu sutera, haluskan
50 gr daging sapi giling
1 btr telur ayam, kocok lepas
2 sdm keju parut

Cara membuat:
1. Campurkan air jagung, wortel, daging, tahu, dan telur. Aduk hingga rata.
2. Ambil 2 mangkuk tahan panas ukuran kecil yang sudah diolesi dengan mentega. Tuang adonan tadi ke dalamnya dan taburi dengan keju. Tutup dengan alumunium foil.
3. Letakkan mangkuk yang sudah diisi tadi ke dalam wadah tahan panas yang lebih besar. Tuangkan air dalam wadah besar tersebut. Masukkan ke dalam oven dan panggang hingga matang. Untuk 2 porsi

Tim Makaroni

Bahan:
200 gr makaroni, direbus sampai lembut
1/2 btr bawang bombai, cincang halus
1 siung bawang putih, parut
1 bh wortel yang kecil, parut
1 bh kentang ukuran kecil, parut
1 sdm mentega untuk menumis
2 btr telur
1/2 cangkir susu formula
100 gr daging ayam cincang/daging sapi cincang

Cara membuat:
1. Tumis bawang bombai dan bawang putih dengan mentega sampai harum. Masukkan parutan wortel dan kentang sambil diaduk. Lalu masukkan susu cair, daging ayam/sapi cincang, angkat. 2. Masukkan telur ke dalam Bahan tadi sambil dikocok lepas. Kemudian tuangkan dalam pinggan tahan panas. Kukus sampai matang. Angkat dan dinginkan.

Untuk 2 porsi

Tim Havermut

Bahan:
400 cc air
100 gr kembang kol
4 sdm havermut
50 gr daging ayam giling
3 sdm susu formula lanjutan
2 sdm keju parut

Cara membuat:
1. Rebus kembang kol dalam air selama 3 menit dan angkat.
2. Masukkan havermut dalam air rebusan tadi dan aduk hingga mengental.
3. Lalu tambahkan daging ayam dan masak hingga matang.
4. Masukkan kembali rebusan kembang kol dan susu, masak 1 menit. Angkat lalu taburi keju.
5. Sajikan dalam wadah bayi yang lucu.

Untuk 2 porsi

Tim Bayam Tuna

Bahan:
70 gr beras
500 cc kaldu ayam sayuran
50 gr fillet tuna, iris dadu
50gr wortel, kupas, potong dadu
50 gr bayam, cincang kasar
2 kuning telur

Kaldu ayam sayuran
Bahan kaldu:
500 gr tulang ayam
1 ltr air
1 bh wortel iris kasar
1/2 btr bawang bombai, iris kasar
2 lbr daun salam
2 btg seledri iris kasar

Cara membuat Kaldu:

Rebus tulang ayam dalam satu liter air. Setelah air rebusan tersisa sekitar 750 cc, masukkan sisa semua Bahan dan rebus selama 15 menit. Angkat dan saring airnya.

Cara membuat Tim:
1. Masukkan beras dan ikan ke dalam kaldu ayam sayuran hingga lunak.
2. Masukkan wortel dan teruskan merebus.
3. Tambahkan bayam dan kuning telur, aduk dan rebus selama 3 menit. Angkat.
4. Masukkan ke dalam pinggan tahan panas, kukus selama 15 menit.
5. Tuangkan ke dalam wadah khusus bayi. Sajikan saat sudah dingin.

Untuk 2 porsi

bagaimanakah lelaki sejati itu?

Aku bertanya pada Bunda, bagaimanakah lelaki sejati itu?
Bunda menjawab, Nak...
Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya....

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari
kelembutannya mengatakan kebenaran.....

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi
dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa ...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat
bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap
bijaknya memahami persoalan...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati
yang ada dibalik itu...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang memuja, tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan...

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca kitab suci, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca...

Perkembangan Motorik Bayi 6-12 Bulan

Motorik Kasar

* DUDUK TANPA PEGANGAN (5 bulan 1 minggu - 7 bulan)
Di usia ini bayi sudah mulai bisa duduk tanpa pegangan.

* BERDIRI DENGAN PEGANGAN (6,5 bulan - 8 bulan 3 minggu)
Setelah bisa duduk sendiri, orang tua bisa menstimulasinya dengan menaruh anak di boks atau di lantai yang beralas. Kemudian letakkan kursi/meja kokoh sebagai pegangan. Sedangkan bila di boks kayu, biasanya anak akan mencoba berdiri sambil berpegangan pada tiang-tiang boks.

* BANGKIT UNTUK BERDIRI (7,5 bulan - 10 bulan)
Dari posisi duduk dan tangan memegang pegangan, bayi berusaha mencoba bangkit untuk berdiri. Sebaiknya meja/kursi sebagai tempat pegangan harus kokoh, hingga anak tidak mudah jatuh.
Selagi "dilepas" di lantai, sebaiknya jangan menggunakan kaos kaki karena licin dan bisa membuatnya terpeleset lalu jatuh. Tentu saja pengawasan orang tua sangatdiperlukan.

* BANGKIT LALU DUDUK (7 bulan 1 minggu - 10 bulan 1 minggu)
Semula bayi dalam posisi telungkup atau telentang. Kemudian ia akan bangkit, mencoba merangkak dan mengangkat lengannya agar bisa tegak. Ia juga mencoba mengangkat pantatnya, kemudian duduk. Orang tua bisa membantunya dengan menarik atau memegang kedua tangannya. Agar bayi terangsang melakukan kegiatan ini, sering-seringlah menaruhnya di tempat tidur atau kasur di lantai.

* BERDIRI 2 DETIK (9 bulan 1 minggu - 12 bulan)
Bayi betul-betul sudah bisa lepas dari pegangan, bahkan orang tua bisa menghitung dia berdiri dalam 2 detik. Setelah itu biasanya jatuh lagi karena keseimbangannya belum begitu baik. Namun jatuhnya tidak tergeletak dengan kepala terantuk ke lantai, melainkan dengan posisi terduduk. Karena itu, agar jatuhnya enak, sebaiknya lantai diberi alas.

* BERDIRI SENDIRI (10 bulan 1 minggu - 13 bulan 3 minggu)
Anak sudah tidak berpegangan lagi ketika berdiri. Kini ia sudah memiliki kestabilan, hingga tidak terjatuh.

* MEMBUNGKUK KEMUDIAN BERDIRI (11 bulan - 14 bulan)
Anak sudah bisa berdiri sekaligus dapat membungkuk menuju posisi jongkok, kemudian berdiri tegak lagi. Orang tua bisa menstimulasinya dengan menaruh mainan atau barang yang bisa menarik perhatiannya di lantai.

* BERJALAN DENGAN BAIK (11 bulan - 15 bulan)
Sebelum bisa berjalan, biasanya orang tua mulai menitahnya. Bisa dengan memegangi kedua tangannya atau kalau merasa khawatir bisa pegangi bagian ketiaknya. Lama waktu menitah tak ada batasan. Di usia belajar berjalan ini (sekitar 13 atau 14 bulan), anak masih takut-takut dan kadang jatuh.
Untuk menstimulasi anak agar mau belajar jalan, harus hati-hati. Jangan sampai anak trauma dan akhirnya malah takut berjalan. Kalau sampai terjatuh dan membuat anak merasa sakit sekali, umumnya membuat anak jadi trauma. Sebaiknya, saat anak sedang belajar jalan, orang tua harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Jangan sampai ada benda-benda kecil di lantai yang bisa terinjak dan membuatnya kesakitan atau malah terpeleset dan jatuh.
Selain itu, tidak dianjurkan menggunakan baby walker karena tidak melatih bayi melangkah atau mengangkat kakinya, hingga kemampuannya melangkah kurang terasah. Soalnya, baby walker hanyalah menggeser anak berpindah tempat dan bukan melangkah. Jauh lebih baik melatihnya dengan menitah anak.
Agar anak bisa cepat dilepas dari titah, harus ada dukungan dari orang tua. Usahakan ada dua orang yang menstimulasinya belajar jalan. Seorang memegangnya dan seorang lain berjaga di depannya dengan jarak yang disesuaikan. Artinya, bila anak baru mampu berjalan selangkah dua langkah, si penjaga ini berjarak selangkah dua langkah pula. Bila sudah mulai agak lancar, jarak tersebut bisa semakin dijauhkan. Dengan demikian anak memiliki rasa percaya diri. Ia tahu persis, kalaupun jatuh, ada orang yang berjaga di depannya dan siap melindunginya.

* BERJALAN MUNDUR (12 bulan 1 minggu - 16 bulan)
Setelah kemampuan jalannya membaik, dengan sendirinya anak akan mulai belajar mundur. Ini merupakan salah satu bentuk eksplorasinya. Kelak ia pun akan belajar berjalan ke samping kiri-kanan, memutar, lalu belajar berlari. Dedeh

Motorik Halus

Banyak orang tua, kata Rini, yang kurang memperhatikan kemampuan motorik halus. Padahal, ini penting dan lebih bermakna karena mengarah pada intelegensia anak. Dari sinilah nantinya akan terlihat kemampuan anak menulis. "Anak yang selagi di playgroup atau TK belum bisa memegang pensil dengan benar, ternyata di usia sekolah kemampuan menulisnya kurang baik." Berikut perkembangan motorik halus bayi usia 6-12 bulan:

* MENGAMBIL 2 KUBUS (5 bulan 3 minggu - 9 bulan 3 minggu)
Ukuran kubus biasanya sekitar 1 inci atau 2,5 cm, tidak terlalu besar juga tak kelewat kecil. Kalau terlalu kecil, sulit dipegang dan kelewat besar juga sulit diraih. Gunakan kubus dari bahan kayu yang cukup aman yakni sudut-sudutnya tidak lancip. Di usia ini bayi sudah mulai bisa mengambil satu per satu kubus dengan jemarinya.

* MEMEGANG DENGAN IBU JARI DAN TELUNJUK (7,5 bulan - 10,5 bulan)
Biasanya yang dijadikan parameter objeknya adalah kismis mengingat ukurannya yang relatif kecil sekaligus aman jika termakan oleh anak. Taruh kismis di hadapannya dan dia akan mengambilnya dengan cara menjimpitnya menggunakan jari-jemarinya.

* MEMBENTURKAN 2 KUBUS (6 bulan 3 minggu - 11 bulan)
Anak sudah bisa memegang kubus-kubus yang digunakan di tahap perkembangan sebelumnya. Dengan kedua tangannya, ia akan melakukan gerakan membentur-benturkan kedua kubus tersebut.

* MENARUH KUBUS DI BAWAH (10 bulan - 14 bulan)
Ketika memegang kubus, anak sudah bisa menggunakan dua atau tiga jari lainnya. Ia kemudian akan memasukkan kubus tersebut ke dalam wadah.

* CORAT-CORET (12 bulan - 16,5 bulan)
Meski belum bisa memegang alat tulis dengan benar, anak sudah bisa mencoret-coret. Untuk mengakomodir kemampuan tersebut, beri kertas dan pensil warna yang tak berujung lancip. Sebaiknya jangan pilih krayon atau spidol karena biasanya menempel/membekas di tangan. Belum lagi anak cenderung memasukkan segala sesuatu ke mulut (fase oral).

* MENGAMBIL & MENUNJUKKAN MANIK-MANIK (12,5 bulan - 19,5 bulan)
Orang tua bisa mengajarinya dengan menaruh kismis dalam botol. Lalu balikkan botol sehingga isinya tumpah. Ambil kismisnya dan tunjukkan padanya. Minta anak melakukan hal sama.
Leher maupun mulut botol sebaiknya tidak terlalu lebar ataupun terlalu kecil. Kalau terlalu lebar anak cenderung akan mengambil kismisnya dengan memasukkan seluruh tangannya dan bukan cuma jarinya. Sedangkan kalau terlalu kecil, kismis akan susah keluar dari botol.
Dedeh
SUmber: Tabloid Nakita On Line

Perkembangan Motorik Halus Bayi 0-6 Bulan

Motorik kasar dan halus bayi memiliki "pola" tersendiri. Bila tak sesuai dengan "pola" tersebut berarti ada keterlambatan. Sejak lahir, jelas dr. Rini Sekartini,Sp.A., bayi sebetulnya sudah membawa 4 aspek perkembangan yakni: gross motor atau gerakan/motorik kasar, fine motor atau gerakan/motorik halus, aspek komunikasi-bicara, serta aspek sosial dan kemandirian.

Bahkan begitu bayi lahir, aspek motoriknya sudah mulai berkembang. Pada prinsipnya, tutur spesialis anak dari Subbagian Tumbuh Kembang FKUI-RSCM, Jakarta, motorik kasar merupakan gerakan otot-otot besar. Yakni gerakan yang dihasilkan otot-otot besar seperti otot tungkai dan lengan. Misalnya gerakan menendang, menjejak, meraih dan melempar. Sedangkan motorik halus merupakan koordinasi antara jari-jemari, telapak tangan dan kaki, serta mata.

Masing-masing tahap perkembangan motorik kasar dan halus memiliki kurun waktu/milestone perkembangan. Kurun waktunya pun berbeda antara tahap perkembangan yang satu dengan lainnya. Mengangkat kepala sejauh 45 derajat, contohnya, bisa dilakukan sampai bayi berusia 2,5 bulan. "Kalau dia belum bisa juga melakukannya, orang tua harus curiga. Sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk mengetahui ada-tidaknya keterlambatan perkembangan."

Yang tak kalah penting, pesan Rini, lakukan stimulasi motorik kasar dan halus secara sekaligus. Misalnya, sambil melatih bayi tengkurap, taruh mainan di depannya hingga ia sekaligus belajar meraih benda di sekitarnya. Jangan lupakan pula aspek bahasa, sosial, dan kemandiriannya. "Lakukan stimulasi sesering mungkin. Toh, kita bisa menerapkannya sambil menyusui, memandikan, atau saat beraktivitas lainnya."

Perkembangan Motorik Halus Untuk mendeteksi gangguan/penyimpangan perkembangan, menurut Rini, bisa dilakukan dengan alat skrining perkembangan Denver II. Di situ akan terlihat, gerakan apa saja yang sudah dicapai untuk range usia tertentu.

Berikut garis besar skrining perkembangan motorik kasar menurut Denver II:

* Gerakan Seimbang (sejak lahir hingga 0,5 bulan)

Gerakan seimbang bisa dilihat dari anggota geraknya, yakni tangan dan kaki. Saat kaget, keempat anggota geraknya yang semula dalam posisi menekuk seperti katak, mengalami ekstensi menjadi lurus secara bersamaan. - Stimulasi yang disarankan, tarik selimutnya saat anak sedang tidur, baik dalam posisi tengkurap atau telentang. Jika salah satu dari keempat anggota geraknya tak simetris, semisal kaki kanannya tampak lemas/tak terangkat, perlu dicermati sebagai tanda mencurigakan.

* Mengangkat Kepala (20 hari - belum genap sebulan).

- Dalam range waktu antara beberapa hari sejak lahir hingga usia 2,5 bulan, anak sudah bisa mengangkat kepalanya sekitar 45 derajat.
- Selanjutnya, sekitar 1 bulan 10 hari-3,5 bulan, sudah bisa mengangkat kepala sejauh 90 derajat.- Cara stimulasi, posisikan anak tengkurap/telungkup. Jika tak ada kelainan, secara spontan bayi akan berusaha mengangkat kepalanya sendiri. Lakukan di bawah pengawasan orang tua.

* Duduk dengan Kepala Tegak (1,5 bulan - 3 bulan 3 minggu)

Cara stimulasi, pangku dan sandarkan anak pada tubuhnya hingga kepalanya ikut tegak. Orang tua patut curiga jika kepala bayi tampak lemas, terjatuh, atau menunduk.

* Menumpu Badan pada Kaki (1,2 bulan - 4 bulan 3 minggu)

Stimulasi yang disarankan, posisikan tengkurap. Perhatikan, tubuh bayi akan terlihat bertumpu pada kakinya.

* Dada Terangkat Bertumpu pada Lengan (2,5 bulan - mendekati 5 bulan)

- Cara stimulasi, balik/telungkupkan tubuhnya. Perhatikan kemampuannya mengangkat lengan dan dada, hingga posisi lengannya tegak. - Untuk bisa bertumpu pada tangannya, ulurkan mainan yang bersuara atau coba panggil namanya, hingga dia mencoba melihat ke arah suara dan mengangkat kepalanya. Kadang ia terjatuh, dalam arti menundukkan kepalanya.

* Tengkurap Sendiri (1 bulan 3 minggu - 5,5 bulan)

Cara stimulasi,jangan sering menggendong bayi atau menaruhnya di ayunan karena anak tak akan punya kesempatan belajar tengkurap. Sebaiknya taruh anak di tempat tidur dengan posisi telentang. Kemudian sedikit demi sedikit bantu ia membalikkan posisi tubuhnya.

* Ditarik untuk Duduk Kepala Tegak (2 bulan 3 minggu - 6 bulan)

Cara stimulasi, tidurkan anak dengan posisi telentang, lalu tarik perlahan kedua lengannya. Perhatikan, apakah kepalanya sudah dapat mengikuti tubuh untuk tegak atau tidak. Jika kepala tetap lunglai, besar kemungkinan ada kelainan yang umumnya terjadi di susunan saraf pusat.

* Duduk Tanpa Pegangan (5 bulan 1 minggu - 7 bulan)

Bila sesudah ditarik kedua tangannya kepala bayi bisa tegak, coba lepaskan kedua tangannya secara perlahan agar dia bisa duduk sendiri.

Aneka Perkembangan Motorik Halus Berikut tahapan beberapa perkembangan motorik halus seperti dijelaskan Rini:

* Mengikuti Objek ke Garis Tengah

- Dilakukan kira-kira ketika usia bayi 1 minggu dan sudah harus bisa sampai usianya 1 bulan 2 minggu.

- Objeknya bisa berupa sinar/cahaya, suara dan benda. Biasanya objek yang menarik perhatian karena memiliki warna-warna "menyala" seperti merah, kuning, hijau.

- Cara stimulasi, gerakkan objek dengan warna terang tadi dari pinggir mata sampai kira-kira ke arah garis tengah. Diharapkan bayi akan mengikuti objek tersebut sampai ke garis tengah.

* Mengikuti Objek Lewat Garis Tengah (usia 3 minggu - 2 bulan 3 minggu)

Cara stimulasi, arahkan benda dari arah pinggir sampai lewat garis tengah. Diharapkan mata bayi akan mengikuti gerakan benda tersebut.

* Menggenggam (1 bulan 3 minggu - 3 bulan 1 minggu)

Cara stimulasi, beri mainan yang mengeluarkan bunyi dan memiliki pegangan (kerincingan). Biarkan ia menggenggamnya.

* Kedua Tangan Bersentuhan (1,5 bulan - 3 bulan)

- Umumnya bayi suka sekali memainkan/mengamati tangannya. Di usia ini kedua tangannya mulai saling menyentuh atau malah menyatu.

- Cara stimulasi, gantungkan benda atau mainan di atas tempat tidurnya, agar bayi berusaha meraihnya. Sebaiknya, objeknya jangan berputar karena koordinasi matanya belum baik. Benda berputar juga membuat mata bayi tidak terfokus pada satu objek.

* Mengikuti Objek 180 Derajat (1 bulan 3 minggu - sekitar 4 bulan)
Bayi mengikuti objek yang digerakkan oleh orang tuanya dari pinggir yang satu sampai ke ujung pinggir mata lainnya.

* Meraih Benda (3 bulan 3 minggu - 5 bulan)

Orang tua dapat menaruh obyek atau mainan di dekatnya, biarkan bayi mencoba meraihnya. Prinsipnya, di sini belum ada mobilisasi/perpindahan benda. Jadi, hanya gerakan tangan yang meraih saja.

* Mencari Benda yang Dijatuhkan (4 bulan 1 minggu - nyaris 6 bulan)

- Stimulasi diberikan untuk menilai koordinasi gerakan benda yang berpindah dan apakah bayi dapat melihat sekaligus mengikuti benda yang bergerak tadi.

- Cara stimulasi, buat gumpalan benang warna merah (bisa dari benang wol) menjadi semacam pom-pom dengan diameter sekitar 4-5 cm. Taruh di atas kepala anak lalu gelindingkan. Ia akan berusaha melihat gumpalan benang yang berada di atas kepalanya itu. Begitu juga ketika benangnya dijatuhkan, dia akan mencarinya.

* Menggaruk Manik-manik (4 bulan 3 minggu - 6 bulan)

- Jangan pilih manik-manik yang ukurannya kelewat kecil, karena bahaya bila tertelan. Bukan pula makanan kecil yang tergolong keras seperti kacang, tapi gunakan kismis. Dudukkan bayi dan taruh kismis di depannya. Ia akan mengambilnya menggunakan kelima jarinya.

- Kemampuan menggaruk ini nantinya akan berkembang menjadi kemampuan menjumput di usia 9 bulanan.

* Memindahkan Kubus ke Tangan Lain (5 bulan 1 minggu - sekitar 8 bulan)

Cara stimulasi, beri sebuah kubus. Dia akan memegang kubus tersebut dengan sebelah tangannya kemudian memindahkannya ke tangan lain. Pilih kubus yang terbuat dari kain.

* Mengambil 2 Kubus (5 bulan 3 minggu - 9 bulan 3 minggu)

Cara stimulasi, taruh beberapa kubus di hadapannya. Di range usia ini ia sudah mulai bisa mengambil lebih dari satu kubus dengan menggunakan kedua tangannya.

by Dedeh Kurniasih- disadur dari Tabloid Nakita on line

Perkembangan Fisik dan Mental 0-5 tahun

PERKEMBANGAN FISIK DAN MENTAL 0-5 TAHUN
(GERAKAN KASAR DAN HALUS, EMOSI, SOSIAL, PERILAKU, BICARA)
0 – 3 BULAN

- Belajar mengangkat kepala
- Mengikuti obyek dengan matanya
- Melihat muka orang dan tersenyum
- Bereaksi terhadap suara / bunyi
- Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak.

- Mengoceh spontan

3- 6 Bulan

- Mengangkat kepala 90o dan mengangkat dada dengan bertopang tangan
- Berusaha meraih benda-benda
- Menaruh benda-benda di mulut
- Tertawa atau menjerit bila diajak bermain
- Berusaha mencari benda-benda yang hilang

6-9 Bulan

- Dapat tengkurap & berbalik sendiri.
- Dapat duduk tanpa dibantu.
- Dapat merangkak.
- Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.
- Memegang benda kecil dengan ibu jari. dan telunjuk.
- Mengeluarkan ‘kata’ tanpa arti.
- Takut kepada orang lain.

- Berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian.

9-12 Bulan

- Berjalan dituntun.
- Berdiri sendiri tanpa dibantu.
- Menirukan suara, belajar menyatakan satu atau 2 kata.
- Mengerti perintah/larangan sederhana.
- Selalu ingin mengeksplorasi dan memasukkan semua benda ke mulutnya.
- Berpartisipasi dalam permainan.

12-18 Bulan

- Berjalan dan mengeksplorasi rumah dan sekeliling rumah.
- Menyusun 2 atau 3 kotak.
- Mengucapkan 5 – 10 kata.
- Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing.

18-24 Bulan

- Naik turun tangga.
- Menyusun 6 kotak.
- Menunjuk mata dan hidungnya.
- Menyusun kalimat dengan 2 kata.
- Belajar makan sendiri.
- Belajar mengontrol buang air kecil/besar.
- Menaruh minat apa yang dikerjakan orang-orang yang lebih besar.
- Bermain-main dengan anak-anak lain.

2-3 Tahun

- Meloncat, memanjat.
- Membuat jembatan dengan 2 kotak.
- Mampu menyusun kalimat sederhana.
- Menggambar lingkaran.

- Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya.

3-4 Tahun

- Berjalan sendiri mengunjungi tetangga.

- Belajar memakai/membuka pakaian.
- Menggambar orang dengan kepala dan badan.
- Mengenal 2 atau 3 warna.
- Bicara dengan baik, menyebut nama, jenis kelamin dan umurnya.
- Bertanya bagaimana anak dilahirkan.
- Mengenal sisi atas, bawah, muka dan belakang.
- Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.

4-5 Tahun

- Melompat, menari, dan menggambar orang dengan kepala, lengan, badan.
- Menggambar segi empat dan segitiga.
- Dapat menghitung jari-jarinya, menyebut hari dalam seminggu.

- Protes bila dilarang apa yang diingininya.
- Mengenal 4 warna, menaruh minat/menirukan aktivitas orang dewasa.
- Memperkirakan bentuk dan besar benda, membedakan besar dan kecil

10 Hal Penting Kesehatan Balita

10 Hal Penting Kesehatan Balita

Sepuluh Masalah Penting Yang Perlu Diperhatikan Mengenai Kesehatan Seorang Anak Balita

1 Untuk tumbuh kembang yang optimal seorang anak mempunyai kebutuhan dasar untuk pertumbuhan fisik ,perkembangan mental, dan emosional.

2 Pada bulan-bulan pertama dari kehidupan seorang bayi, Air Susu Ibu
(ASI) merupakan satu-satunya makanan dan minuman yang terbaik untuk bayi.Pada waktu berumur 4-6 bulan , bayi mulai membutuhkan makanan tambahan selain ASI.

3 Anak yang berumur dibawah 3 tahun membutuhkan makanan khusus. Mereka membutuhkan makanan 5-6 kali dan makanan perlu diperkaya dengan menambahkan sayur dan sejumlah kecil lemak atau minyak.

4 Diare dapat membunuh anak dengan keluarnya terlalu banyak cairan dari dalam tubuhnya (DEHIDRASI). Oleh karena itu setiap kali mengalami kehilangan cairan bersama dengan berak yang cair, harus diganti dengan memberikan sejumlah cairan tepat. Bila diare berlangsung lebih berat dari biasanya anak memerlukan pertolongan medis dari petugas kesehatan dan memerlukan cairan rehidrasi yang khusus untuk diminum . Seorang yang anak sedang menderita diare juga membutuhkan makanan untuk mempercepat pertumbuhanya.

5 Umumnya batuk dan pilek akan membaik dengan sendirinya. Akan tetapi bila anak yang batuk bernafas lebih cepat dari biasanya kemudian sesak dan kelihatan sangat sakit, sebaiknya segera dibawa ke Puskesmas, Dokter atau Rumah Sakit untuk mendapatkan pertolongan medis segera. Anak yang sedang batuk dan pilek memerlukan bantuan untuk mendapat cukup makanan dan minuman.

6 Imunisasi dapat mencegah serangan beberapa jenis penyakit yang dapat mengakibatkan pertumbuhan anak yang terganggu, kelemahan tubuh dan kematian. Imunisasi Dasar harus lengakap pad tahun pertama kehidupa seorang anak dan setiap wanita pada masa mampu hamil harus mendapatkan imunisasi Tetanus.

7 Kejang merupakan kelainan syaraf akut yang sering dijumpai pada seorang anak.

8 Keracunan merupakan suatu keadaan gawat darurat medis yang membutuhkan tindakan segera. Keterlambatan dalam memberikan pertolongan dapat membawa akibat yang fatal. Keracunan pada anak Balita umumnya disebabkan oleh karena tidak sengaja tertelan bahan-bahan produk rumah tangga, makanan dan obat-obaatn.

9 Kesehatan gigi dan mulut harus diperhatikan sejak usia dini. Pola makan yang baik didukung kebersihan mulut yang memadai dan kunjungan ke dokter gigi secara teratur sejak tumbuhnya gigi pertama akan sangat membantu. Makanan ibu hamil yang seimbang akan sangat penting untuk pertumbuhan gigi anak dikemudian hari.

10 Kecelakaan yang tidak disengaja dapat terjadi pada pengasuhan anak. Ketelitian dan kecermatan dalam mempersiapkan alat-alat yang dipakai dalam mengasuh anak dapat menghindarkan terjadinya cidera dan kecelakaan pada anak.

Obat Tradisional untuk anak

Obat Tradisional

1. Batuk pilek
1. Batuk
a. Kencur ama madu.
b. Bunga belimbing wuluh + gula batu, direbus. Setelah dingin, airnya diminumkan.
c. Buah pir Korea juga bisa mengurangi batuk pada si anak.
d. Parutan kencur dicampur dg. makannya.
e. Anak saya kalau batuk ringan saya kasih air daun sirih pagi dan malam. 5 daun sirih disobek kecil2 ditaruh di gelas, disiram air mendidih secukupnya, tunggu sampai hangat, diminumkan ke anak 5 sendok teh. Kalo batuk berat ditambah air kencur dari parutan, dicampur air hangat, diperas, diminumkan 5 sendok teh.
f. Obat tradisional cina cap monyet. Lendirnya dikeluarkan melalui BAB. Nama Cina obat ini kalau ga salah Chou Ho San, ini emang khusus buat mengeluarkan lendir.
g. Madu+kayu manis
h. Obat "Ching Fung San/Ke Hong San" kegunaannya untuk semua penyakit yang berhubungan dengan angin (sesuai dengan arti kanji dari obat tersebut). Obat ini biasanya untuk mengobati pilek, panas, diare, panas dalam, kaget bayi, batuk berdahak dsbnya. Oh yah, pemberiannya jangan dicampur dengan susu formula, nanti obatnya nggak bekerja secara optimal.

2. Pilek
a. Gambir di parutin trus di tetesin odocologne balurin di keningnya.
b. Olesin balsem didadanya sebelum tidur, kalo masih doyan makan minum sebaiknya jangan dikasi obat dulu, coba pake balsem bu, kalo balsem yang saya pakai Balsem Telon Tresnojoyo.
c. Kalau dulu anak saya 3 bulanan pernah diresepkan Breathy karena hidungnya mampet. Biasanya di Kimia Farma ada, dijual bebas kok.
d. Kalo anak saya pilek, yang penting adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Jadi banyak istirahat, banyak makan, banyak makan buah, minum madu, sama kalo mau royal jelly. Kalo batuk, saya kasi kencur sama madu juga biar agak manis.
e. Kalo untuk hidung mampet sehingga nggak bisa bobo, bisa dicoba pake BREATHY - ini obat tetes hidung (2 tetes masing masing hidung) biar lega & bisa bobo pulas. semoga cepat sembuh Karena kandungan Breathy ini hanya garam murni, saya pikir relatif lebih aman dibanding memberikan berbagai obat meskipun lewat mulut. Karena obat tetes ini bekerja pada lokal saja, yaitu daerah hidung (CMIIW). Saya memberikan Breathy pada Bagas saat usia 9 bulan. Dibeli di apotik tanpa resep dokter, tapi saya lupa harganya -- kalo tidak salah Rp. 13.000,-
f. Kalo pilek, sering saya kasih vicks (di dada & punggungnya), banyak istirahat & banyak makan buah.

B. Diare :
Bahan :
· 7 cm kunyit, dibakar sampai kulitnya kehitaman
· 7 cm batang pulasari
· 7 butir ketumbar
· 1 genggam tumbuhan patikan cina segar
· 200 cc air
Cara membuat:
· Tumbuk kunyit, pulasari, patikan cina sampai tercampur rata lalu rebus
· sampai mendidih.
· Saring dengan kain bersih.
· Tambahkan air sampai diperoleh 200 cc ramuan.
Dosis:
· Usia 1 tahun: 3 x sehari @ 2sdm
· Usia 2 tahun: 3 x sehari @ 4sdm
· Usia di atas 2 tahun: 3 x sehari @ 50cc

C. Sakit perut (tidak mencret)
Bahan:
· 3.5 cm kunyit
· 7 cm lempuyang wangi, dibakar
· 3 potong temu kunci (panjang 3 cm)
· 1 potong kayu ule
· 5 butir adas
· 11 butir ketumbar
· 11 butir merica bolong
· 20 lembar daun poko (pipermin)

STIMULASI INDRA PERABA DAN PENGECAP PENTING UNTUK KECERDASAN

Stimulasi indra peraba dan pengecap juga akan mengoptimalkan perkembangan otak, selain stimulasi indra pendengaran dan penglihatan.

Ingin punya bayi hebat? Salah satu kuncinya pasti stimulasi! Terdengar klise mungkin, tapi memang begitulah prosesnya. Stimulasi diperlukan untuk perkembangan otak yang akan menentukan kecerdasan. Apalagi bila dikaitkan dengan the golden age atau masa pesat perkembangan otak di usia 0-3 tahun (ada juga yang mengatakan 0-6 tahun). Setelah itu, perkembangan otak manusia pun akan melambat. Jadi manfaatkan masa ini dengan sebaik-baiknya. Cepatnya perkembangan otak dalam periode ini ditandai dengan pertambahan berat otak dari 400 gr di waktu lahir menjadi hampir 3 x lipatnya setelah akhir tahun ketiga.

Sekadar untuk diketahui, pada masa awal usianya, fungsi kedua belahan otak bayi masih sama. Hal ini bisa terlihat dari cara bayi meraih benda dengan menggunakan kedua tangannya. Setelah otak berkembang, secara individual fungsi belahan otak kanan dan kiri menjadi berbeda. Perkembangan ini menyebabkan anak cenderung memakai tangan tertentu (umumnya kanan) untuk melakukan sesuatu. Contoh lain akan pentingnya stimulasi terlihat pada penelitian tentang huruf L yang diadakan di Jepang. Dari riset yang dilakukan ditemukan, bayi-bayi di negeri Sakura hingga usia 6 bulan masih peka terhadap konsonan "L". Namun, saat menginjak usia 1 tahunan kepekaan itu hilang karena konsonan L dalam bahasa Jepang tidak diperlukan. "Itu salah satu bukti kalau otak tidak distimulasi, sinaps-sinapsnya (simpai) akan hilang begitu saja."

IBARAT PESAWAT TELEPON

Saraf-saraf dalam organ otak diibaratkan sebagai kumpulan pesawat telepon yang koneksinya belum terhubung satu sama lain. Agar koneksi antara pesawat telepon di dalam otak "saling nyambung" diperlukan stimulasi. Tujuan stimulasi adalah mengembangkan hubungan (network) antara satu saraf dengan saraf lain. "Saat anak sudah sekolah, ia akan lebih cepat menangkap pelajaran yang diberikan karena 'pesawat-pesawat telepon' miliknya sudah terkoneksi sebelum itu. Sebaliknya, bila pesawat-pesawat telepon itu tidak distimulasi maka sinaps-sinapsnya akan hilang. Bahkan beberapa ahli percaya, kalau tidak ada rangsangan, jaringan organ otak jadi mengecil akibat menurunnya jaringan fungsi otak." Masalahnya, begitu banyak hal yang perlu dipelajari si bayi kecil lewat kelima indranya; ada indra penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba hingga pengecap. Orang tua harus rajin menstimulasi semua indra bayi secara seimbang agar tumbuh kembangnya menjadi optimal. Nah, kali ini yang akan dibahas adalah stimulasi indra peraba dan indra pengecap.

STIMULASI INDRA PERABA

Sebenarnya, secara tidak sadar, orang tua sudah melakukan beberapa stimulasi indra sentuhan dari hari ke hari. Hanya saja, mungkin upayanya kurang maksimal. Agar lebih maksimal berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
J Pijat bayi
Pijatan dapat memberi efek relaks pada bayi. Penelitian membuktikan bayi prematur yang sering dipijat akan tumbuh lebih baik, lebih cepat, lebih tenang serta lebih jarang menangis ketimbang bayi-­bayi prematur yang tidak dipijat. "Jadi terbukti sentuhan orang tua mempengaruhi perkembangan bayi, bukan?" Jadi kalau mau mencoba boleh-boleh saja. Akan lebih baik bila mengikuti berbagai kursus pijat bayi yang banyak diselenggarakan untuk mengetahui teknik pijatan yang tepat. Jika bayi dipijat tanpa mengenakan pakaian, pilih ruangan yang cukup hangat.
J Perhatikan ranjang
Kebanyakan, waktu bayi akan dihabiskan di atas ranjang. Nah, untuk menstimulasi indra peraba, lapisi ranjang dengan alas tempat tidur yang lembut dan hangat sehingga ia merasa nyaman di dalamnya.
J Manfaatkan berbagai bahan
Bayi perlu mengenal konsep kasar-halus atau keras-lunak. Untuk itu kita bisa mengenalkannya kepada berbagai tekstur bahan seperti sutera, satin, velvet, kulit, handuk dan sebagainya. "Bisa juga memanfaatkan kegiatan sehari-hari. Dengan mandi, misalnya, bayi jadi tahu sifat sabun yang licin."
J Berjalan tanpa alas
Bila sudah agak besar, bayi bisa diajak berjalan-jalan tanpa alas kaki sehingga ia dapat merasakan perbedaan kala menyentuh lantai, karpet, atau rumput. "Nah, apa yang kita sampaikan kepada sensori peraba bayi akan terekam di dalam otaknya dan membantu dia menghubungkan jaringan sel-sel saraf yang ada di dalamnya. Akhirnya, pada sekitar usia 2 tahun ia mulai bisa menyebutkan kalau batu itu keras atau sutera itu lembut.

STIMULASI INDRA PENGECAP

Stimulasi indra pengecap pun sudah akrab dengan aktivitas sehari-hari si kecil, berikut beberapa di antaranya:
J Menyusu ASI
Merupakan salah satu cara merangsang indra pengecap bayi. Beberapa pakar mengatakan, bayi yang menyusu ASI akan lebih jarang mengisap jari ketimbang yang menyusu dari botol. Waktu menyusu yang ideal sekitar 30 sampai 40 menit. Di atas 20 menit sebenarnya susu ibu sudah kosong, namun bayi tetap mengisap puting ibunya demi memenuhi kebutuhan mengisapnya
J Biarkan mengisap jari
Untuk menstimulasi indra pengecapnya biarkan bayi mengisap jari. Seperti diketahui, setiap bayi pasti akan mengisap jari. Terlebih pada bayi baru lahir hingga usia 3 bulan. Sampai usia 7 bulan pun, kebiasaan mengisap jari pada bayi masih dianggap wajar. Setelah usia itu tentu kebiasaan ini mesti dihentikan.
J Memberikan PASI
Selepas usia 6 bulan, mulailah bayi diperkenalkan dengan berbagai macam rasa makanan agar saat besar nanti indra pengecapnya terbiasa dengan aneka jenis makanan. Ia pun akan tumbuh menjadi anak yang tidak pilih-pilih makanan.
J Mainan gigitan
Bisa diberikan saat ia mulai memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya, yakni sekitar usia 6 bulan. Tentu saja perhatikan kebersihannya. Ajak si kecil ngobrol saat kita memberinya stimulasi. Dengan begitu, perkembangan bahasanya pun akan ikut terangsang. Dengan berkomunikasi, orang tua juga akan menjalin kedekatan dengan anak. "Namun, kelekatan tetap kurang terjalin bila sambil berbicara, pikiran orang tua berada entah di mana." Jadi, ajak bayi berbicara dengan tatapan mata. Saat memandikan, kita bisa ngobrol tentang air yang begitu dingin. "Ih airnya dingin, ya." Dengan begitu, anak merasa bahwa kita berusaha berhubungan dengannya. "Walau mungkin respons bayi belum terlihat, hanya menatap saja, misalnya, tapi itu sebenarnya menunjukan kelekatan sudah terbangun."